MAJALENGKA, SC- Sebanyak 178 Warga Negara Asing (WNA) yang ada di Kabupaten Majalengka mendapat pengawasan ketat dari pemerintah setempat. Kebijakan ini menyusul meluasnya wabah virus corona yang melanda Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Barat dan Majalengka.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan KUKM, sebanyak 108 dari 178 WNA di Majalengka berasal dari China, sisanya berasal dari Jerman, Korea Selata, Amerika, dan lainnya. Mereka semua dalam pengawasan ketat Pemkab Majalengka, bahkan tidak diperbolehkan pulang dan pergi.
BACA JUGA: Majalengka Tetapkan Masa Darurat 14 Hari
“Saya sudah instruksikan agar mereka terus diawasi dan tidak diperbolehkan pulang pergi ke kampung halamannya, termasuk mereka harus melakukan pemeriksaan secara intensiv,” kata Bupati Majalengka, Karna Sobahi dalam rapat terbatas bersama Wakil Bupati, Sekda, dan para kepala Organisasi Peragkat Daerah (OPD), Minggu (15/3/2020).
Kendati demikian, Bupati Majalengka meminta kepada masyarakat Majalengka untuk tetap tenang dalam menghadapi wabah Virus Corna. “Mari kita biasakan hidup sehat dengan menjaga lingkungan di sekitar kita. Kalau ada gejala bisa mengubungi call center di 112 atau segera bawa ke puskesmas terdekat,” pintanya.
Karna menjelaskan, langkah tersebut diambil sebagai reaksi cepat terhadap penyebaran virus corona. Bahkan, pihaknya pun mengambil beberapa kebijakan lain yang diterapkan mulai Senin (16/3/2020).
“Dengan mewabahnya virus corona ini di berbagai tanah air, Majalengka akan menetapkan masa darurat selama 14 hari, dimulai tanggal 16 sampai 28 Maret 2020 mendatang,” kata Bupati.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Transparan Terkait Data Penyebaran Covid-19
Dia menyampaikan, selama masa darurat tersebut pihaknya akan memantau setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk kegiatan keagamaan, olahrag, car free day, dan kegiatan lainnya. Semua kegiatan ini dihentikan sementara sampai situasi dan kondisi kembali normal.
Bupati juga akan segera mengeluarkan regulasi berupa surat edaran (SE) terkait Covid 19 yang akan langsung diberikan ke pemerintah kecamatan, pemerintah desa, hingga ke tingkat RT dan RW, termasuk bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), agar ikut serta mensosialisasikannya.
“Kalau setiap hari Jum’at, kita akan gandeng MUI. Dan kita akan memantau setiap jamaah dan rencananya mereka akan diberikan masker. Apalagi stok masker kita masih ada 150 ribu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pasien Positif Corona di Cirebon Ternyata Bekerja di Luar Negeri
Selain itu, untuk mendeteksi dan melihat langsung kondisi warganya, Bupati pun akan memaksimalkan program Puskesmas Nganjang Ka Imah. “Mudah-mudahan di Majalengka tidak ada yang terjangkit ya. Kalau pun misal ada, kita sudah antisipasi dengan menyediakan ruangan isolasi, baik untuk pasien maupun perawatnya. Karena penangan pasien corona berbeda dengan penyakit lainnya,” pintanya. (Eka)