CIREBON, SC- Sebanyak 80 pegawai di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon dilantik dan diambil sumpah jabatan di lantai 3 gedung rektorat kampus setempat, Selasa (17/3/2020).
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, 80 pegawai tersebut terdiri dari 1 lektor kepala, 7 asisten ahli, dan 72 CPNS yang diangkat menjadi PNS.
“Kita sedang menyusun kekuatan untuk menyongsong perubahan melalui program-program besar yang sudah kita canangkan. Yaitu alih status dari PNBP ke BLU dan transformasi dari IAIN ke UIN. Insya Allah tahun depan (2021) bisa terealisasi. Karena dengan tenaga muda ini saya optimis bisa bersinergi untuk menjawab tantangan ke depan,” kata Sumanta kepada sejumlah wartawan usai pelantikan.
Untuk itu, kata dia, pelantikan ini merupakan sebuah kebahagiaan, baik untuk yang dilantik maupun Sivitas Akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Bahkan, menurut Sumanta, acara ini merupakan rahmat bagi kampus yang dipimpinnya ini. Karena, jumlah peserta yang dilantik tersebut cukup fantastis dan melampaui IAIN lainnya.
“Kita yang paling banyak. Kuantitas ini adalah bukti bahwa kita siap melakukan pengembangan lembaga. Yaitu salah satunya melampaui 2 program besar tersebut. Ini merupakan indikator bahwa UIN telah sesuai dan saat ini sedang garap dan persiapkan sejak dini. Ini keniscayaan kerja kita bersama, ini menjadi pondasi, tanpa kebersamaan ini tidak akan tercapai, semua keluarga besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon bahu membahu untuk melampaui kerja besar tersebut,” ujar Sumanta.
BACA JUGA: Antisipasi Korona, Perkuliahan Daring di IAIN Cirebon Berjalan Efektif
Dalam kesempatan ini, dia berharap, sejumlah pegawai tersebut dapat bekerja dengan ikhlas. Karena dengan ikhlas dapat memberikan kekuatan yang cukup besar untuk kemajuan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Ikhlas ini yang akan memberikan kekuatam dan energi keagamaan, khususnya untuk IAIN Cirebon ini. Akan sayang jika kehidupan kita sebagai dosen tereduksi oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, apapun yang kita hadapi, ujian yang menghadang kita agar dapat mengamalkan amal-amal yang ikhlas,” ucapnya.
BACA JUGA: Bupati Imron Siap Disumpah Alquran
Bahkan, menurut Sumanta, ikhlas adalah pondasi untuk kebangkitan. Karena dengan ikhlas, akan melahirkan etos kerja yang baik dan dapat memancarkan energi yang tidak terbatas. Sehingga pada akhirnya, hal inilah yang akan menjadi bekal kita pada kehidan di dunia dan akhirat.
“Saya berharap, terkait amanah yang diterima dalam kesempatan ini. Harapan itu adalah bagian dari warisan dari pendahulu kita, yang berharap kepada kita untuk berkhitmah di lingkungan Kemenag, terurama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) secara ikhlas. Sesuai motto Kementrian Agama yaitu ikhlas beramal,” pungkasnya. (Arif)