Sudah Ada 1.003 Warga yang Curi Start Mudik, dan TKI 1.000. Pemdes Diminta Membuat Gugus Tugas atau Relawan Covid-19
SUMBER, SC- Sebelumnya dikabarkan, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri dan sudah kembali ke Kabupate Cirebon berjumlah sekira 1.000 orang. Dari jumlah tersebut, 500 TKI pulang pada periode Januari-Februari dan 500 lainnya pulang pada Maret ini. Data tersebut diketahui dari hasil koordinasi Dinas Kesehatan dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
Kini, pemerintah pusat telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik pada lebaran mendatang. Hal yang sama juga disampaikan Pemkab Cirebon agar masyarakat Kabupaten Cirebon tetap berada di Jakarta saat lebaran nanti.
BACA JUGA: 500 TKI Kabupaten Cirebon Pulang Bulan Ini di Tengah Wabah Corona
Imbauan tersebut disampaikan Bupati Cirebon, Drs H Imron Rosyadi MAg, usai mengikuti video conference (vicon) dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di ruang Command Center Setda Kabupaten Cirebon, Senin (30/3/2020). Menurut Bupati, dalam vicon tersebut Gubernur meminta agar masyarakat Jawa Barat, termasuk warga Kabupaten Cirebon agar tidak mudik pada hari raya idul fitri nanti.
Menurut Imron, Gubernur Jabar sudah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta terkait bantuan yang akan diberikan kepada warga yang tidak mudik alias tetap berada di Jakarta. Imbauan tersebut disampaikan Bupati menyusul banyaknya warga Kabupaten Cirebon yang sudah mencuri start mudik.
“Ya kalau bisa jangan mudik, kalau enggak mudik nanti (bantuan) akan ditanggung oleh Gubernur DKI,” ujar Imron.
Untuk mengantisipasi penyebaran dari para pemudik secara dini, kata Imron, dirinya sudah memanggil ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) untuk menganjurkan semua pemdes membuat Gugus Tugas atau relawan Covid-19. Nanatinya mereka akan bertugas melaporkan setiap pendatang ke kuwu di desanya masing-masing.
BACA JUGA: Pasien Positif Tambah Satu
“Kami sudah menerima laporan, saat ini sudah ada 1003 orang dari luar yang sudah (mudik) masuk Cirebon. Nanti satgas atau relawan segera lapor ke kuwu masing masing jika ada pendatang khususnya dari daerah yang zona merah. Kalau bisa walaupun orangnya masih sehat cepat dibawa ke sport center untuk di cek,” papar Imron.
Hal senada disampaikan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan. Menurutnya, pendataan warga yang mudik ke kampung halaman sudah ada SOP yang diterapkan. Data laporan dari pihak pemdes akan dijadikan bahan penyikapan Pemkab Cirebon dalam upaya pencegahan Covid-19.
“Pada posisi saat ini yang paling kita tuntut adalah kesadaran orang per orang. Kalau pemerintah sampai saat ini belum saklek bilang tidak boleh mudik. Tapi meminta kesadarannya, tentang potensi bahaya ketika (mudik) itu dilakukan,” terang Iwan.
BACA JUGA: 11 Bus Akan Bawa Santri Lirboyo Pulang Ke Cirebon
Dia menjelaskan, dalam kondisi seperti saat ini, status orang yang mudik dari Jakarta dan kota-kota lainnya di kota epicentrum akan otomatis menjadi ODP. Sehingga, prosedur yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari warga yang terlanjur mudik adalah dengan melakukan isolasi.
“Tapi kalau jumlah masyarakat sebanyak itu, kan tidak mungkin pemerintah melakukannya. Artinya masyarakat harus mengisolasi diri di rumah masing-masing,” paparnya. (Islah)