Bantuan dari Pemprov Jawa Barat untuk tempat wisata ditarik kembali untuk penanganan Covid-19
MEREBAKNYA Covid-19 di Kota Cirebon berdampak pada penurunan kunjangan wisata ke wilayah yang berjuluk Kota Wali ini. Bahkan, telah ada 9 hotel di Kota Cirebon yang menyatakan tutup sementara.
Pernyataan tersebut dikatakan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Aguse Suherman kepada Suara Cirebon di ruangan kerjanya, Selasa (21/4/2020).
Dia mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun DKOKP Kota Cirebon, selain adanya 9 hotel yang menyatakan tutup sementara selama pandemi Covid-19, beberapa tempat wisata di Kota Cirebon juga tutup sementara. Perlu diketahui, dari sembilan hotel, tujuh hotel diantaranya sudah melakukan penutupan terlebih dahulu, lalu disusul dengan dua hotel.
“Tujuh hotel yang duluan tutup menyetop operasionalnya itu, Hotel Tryas, Grage Swissbell, Amaris, Asri, dan Hotel Uma dan Citra Dream, disusul dua hotel, Hotel Cirebon Plaza sama Hotel Langensari,” ungkap Agus.
Baca Juga: JPS Kota Cirebon Seharusnya Rp25 M untuk 30 Ribu KK
Tutupnya hotel tersebut, dikatakan Agus, pasti akan berimbas pada menurunnya kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Sehingga targetnya di tahun 2020 ini tidak akan tercapai. “Turun drastis mas hotel yang tutup nambah dua jaadi semuanya 9 hotel yang tutup,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah akan menargetkan disetiap tahunnya, kunjungan para wisatawan ke Kota Cirebon sebanyak 2,1 juta, namun jumlah tersebut mengalami penurunan secara drastis selama pandemi Covid-19.
“Ya dampaknya ke kunjungan pariwisata, jadi tidak sesuai target. Secara luas mengalami penurunan,” tuturnya.
Baca Juga: Projo dan GRC Bagi-bagi Masker untuk Pengguna Jalan
Selain itu, Agus pun menyampaikan beberapa anggaran bantuan dari Pemprov Jawa Barat untuk tempat wisata, seperti kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, dan Kecamatan Harjamukti telah ditarik kembali.
“Info hasil rapat, anggaran tersebut ditarik lagi ke provinsi bantuan gubernur (Bangub) untuk penanganan Covid-19 di tingkat Jawa Barat,” pungkasnya. (M Surya)