KOTA CIREBON, SC- Dinkes Kota Cirebon mengumumkan 11 warga Kota Cirebon yang sebelumnya reaktif dinyatakan negatif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya warga Pesisir, 2 Jagasatru, 1 Gunungsari, 1 Sunyaragi, dan 1 Drajat.
“Alhamdulillah ya mas semuanya hasilnya negatif, baru saja saya tadi siang dapat hasil swabnya dari Rumah Sakit Gunungjati,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto kepada Suara Cirebon, Selasa (9/6/2020).
Namun, kata Edy, dari 11 orang tersebut hanya 4 orang yang masih menjalani isolasi mandiri. Tetapi sebagai langkah antisipasi, keempat orang ini disarankan untuk melakukan isolasi di rumah sakit.
“Tapi dia pulang pun sebetulnya aman, tapi kita jaga-jaga saja mas. Atau kalau dipaksakan pun, hari kedua 11 orang ini bisa pulang, tapi langsung di swab lagi,” jelasnya.
Ia menyampaikan, 11 orang tersebut selama melakukan proses masa inkubasi 14 hari, harus dilakukan tes kembali. Pasalnya, lanjut dia, dikhawatirkan mereka berinteraksi kembali dengan OTG yang positif.
“Nanti sampai masa inkubasi 14 hari harus dites. Jadi kalau betul negatif tuh sampai aman sekali. Siapa tahu dalam proses dua minggu ini dia kontak lagi dengan OTG yang positif, bisa jadi dia tertular lagi,” paparnya.
BACA JUGA: Pesisir Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon
Selain itu, dia mengungkapkan, saat ini Kelurahan Panjunan masuk kategori zona merah. Sementara, di Kota Cirebon sendiri ada empat kecamatan lain berstatus biru atau hijau, terkecuali Kecamatan Lemahwungkuk yang masuk dalam kategori kuning.
“Untuk di Kelurahan Panjunan yang ada di Kecamatan Lemahwungkuk itu merah,” ungkapnya.
Untuk itu, dia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan rapid test secara intens di Kelurahan Panjunan, meskipun sebelumnya Dinkes sudah melakukan rapid test massal.
“Saya belum yakin, karena di Kelurahan Panjunan populasinya 4.800 orang, hari Kamis besok kita adakan tes rapid lagi gelombang ke dua, tapi di RW 9,” jelasnya.
BACA JUGA: Komisi I DPRD Kota Cirebon Bahas Rencana Kerja 2021 Bersama Dishub
Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, Edy mengimbau untuk tempat-tempat kerja dan tempat wisata dianjurkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. “Termasuk tempat atau warung makan juga harus menerapkan protokol kesehatan, pokoknya semua,” pungkasnya. (M Surya)