CIREBON, SC- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon melaunching program Menara Perti dan Akmal Sejati secara virtual, Kamis (18/6/2020).
Ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Ahmad Yani MAg menjelaskan, Akmal Sejati adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk efektivitas pelaksanaan berbagai program di lembaga ini. Bahkan, aplikasi ini telah dirancang sebelum terjadi pandemi Covid-19. Sehingga, pada masa pandemi ini, aplikasi tersebut dapat mempermudah berbagai kegiatan yang banyak dilaksanakan secara virtual.
“Alhamdulillah, LP2M seakan kebetulan sudah mempunyai aplikasi ini. Jadi Akmal Sejati ini adalah singkatan dari Aplikasi KKN Mahasiswa Online IAIN Syekh Nurjati. Akmal sejati adalah sebuah ikhtiar dari kami untuk memberikan pelayanan dalam pelaksanaan KKN secara efektif, kreatif, dan inovatif yang proses manajamennya itu secara online,” kata pria yang akrab disapa Kang Yani ini kepada Suara Cirebon melalui telepon, Kamis (18/6/2020).
BACA JUGA: IAIN Cirebon Rencakan Wisuda Online
Dia mengungkapkan, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, untuk tahun ini KKN dilaksanakan dari rumah.
“Prosesnya dilaksanakan secara online atau KKN DR (dari rumah). Tujuannya untuk efektifitas, karena mengingat peserta KKN ini semakin banyak, yaitu untuk tahun ini jumlahnya mencapai 2007 mahasiswa. Efektifitas tersebut salah satunya dari mulai pendaftaran dan monitoring dapat melalui aplikasi Akmal Sejati ini. Ini sangat tepat dilaksanakan di masa pandemi, sehingga mahasiswa dan dosen di lapangan merasa sangat terbantu,” ujarnya.
Sedangkan Menara Perti, lanjut Kang Yani, adalah sebuah program yang dirancang LP2M IAIN Syekh Nurjati untuk mendukung berbagai program besar kampus setempat. Program besar tersebut, yaitu alih status dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dan transformasi dari Satker ke BLU.
BACA JUGA: Alih Status IAIN Cirebon Menjadi UIN Semakin Dekat
“Berubah status menjadi UIN salah satu indikatornya adalah melalui publikasi ilmiah dan jumlah prodi terakreditasi A serta tingkat keunggulan jurnal yang terakreditasi scopus, dan pengabdian masyarakt juga perlu unggul. Sehingga perlu rate, makanya kita melauncing program Menara Perti ini,” ujarnya.
Untuk itu, jelas Kang Yani, Menara Perti ini adalah sebuah ikhtiar civitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk terus melakukan koordinasi dan berkontribusi untuk mengapresiasi terhadap semua pihak yang mampu menaikan rating kampus ini.
“Menara Perti ini simbol ketinggian untuk meraih prestasi. Dan sebuah ikhtiar itu perlu koordinasi yang baik dari semua elemen. Nah, LP2M itu mempunyai keinginan yang tinggi pula seperti Menara Perti untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan impian dan berbagai program besar yang dimiliki kampus ini. Hal itu dilakukan demi meningkatkan daya saing IAIN Syekh Nurjati Cirebon di tingkat regional, nasional, maupun internasional,” jelasnya.
BACA JUGA: Komisi VIII DPR RI Apresiasi Kinerja Satgas Covid-19 IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi LP2M yang terus melakukan terobosan dalam situasi pandemi ini. Hal itu, menurut dia, adalah sebagai langkah yang diambil demi kemajuan kampus ini.
“Kami mengapresiasi LP2M yang terus melakukan trobosan dalam situasi pandemi ini. KKN ini adalah kewajiban mahasiswa karena ada tri dharma perguruan tinggi. Karena Parameter mahasiswa bukan hanya dari skil keilmuan saja, tapi juga bagaimana dia bisa mengimplementasikan keilmuannya di masyarakat, dan itu bisa dilakukan melalui KKN. Mudah-mudahan trobosan ini bisa terlaksana dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi kita semua,” pungkasnya. (Arif)