MAJALENGKA, SC- Meski sudah mulai dibuka sejak Sabtu (27/6/2020) kemarin. Namun sejumlah obyek wisata di Kabupaten Majalengka masih sepi pengunjung. Bahkan, ada di antaranya yang masih belum menerima kunjungan wisatawan karena masih mempersiapkan diri.
Pemkab Majalengka secara resmi telah mengeluarkan kebijakan dengan membuka kembali obyek wisata, setelah diminta tutup sejak 17 Maret lalu. Sejumlah persyaratan mengikuti kebijakan yang dibuat pemerintah,diantaranya pengelola obyek wisata wajib menerapkan protocol kesehatan guna penyebaran virus Covid-19. Wisatawan juga diharuskan mengikuti prosedur, di antaranya memakai masker.
Menurut pengelola obyek wisata Paralayang, Cibatu, Majalengka Dede Sofyan, pemerintah telah mengijinkan beroperasinya kembali obyek wisata, dengan ketentuan tetap menerapkan protocol kesehatan. “Dan belum semua pengelola wisata siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” katanya.
Untuk obyek wisata Paralayang sendiri katanya,sudah memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh pemerintah, di antaranya dengan menyediakan tempat cuci tangan,pengaturan tempat berkumpul dengan mengutamakan jaga jarak.
“Insya Allah kami telah siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Meski telah dibuka, jumlah pengunjung obyek wisata yang berlokasi di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka itu belum seramai seperti sebelum ditutup sementara karena pendemi Covid-19.
BACA JUGA: Tarif Parkir di Wilayah Majalengka Tak Sesuai Perda
Sementara itu pengelola obyek wisata Curug Cipeutey, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi Salikin mengatakan, pihaknya menetapkan protokol kesehatan secara ketat bagi petugas dan pengunjung ke lokasi wisata tersebut. “Kita menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, pengunjung yang datang kita cek semuanya, termasuk petugas juga dicek sebelum bertugas,” katanya.
Dihari pertama dibuka, jumlah pengunjung belum begitu ramai. Pengunjung ke obyek wisata yang menawarkan keindahan alam pegunungan Gunung Ciremai itu masih tergolong sepi. “Hari pertama pembukaan masih didominasi warga lokal,belum seramai seperti sebelum adanya Covid-19,” jelasnya. (Dins)