KABUPATEN CIREBON, SC- Dalam rapat paripurna Pemandangan Umum DPRD terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2019 di ruang Abhimata DPRD setempat, Kamis (2/7/2020), Ketua Fraksi PDI Perjuangan, H Mustofa, mengusulkan agar anggaran Silpa tahun 2019 sebesar Rp288 miliar dimanfaatkan untuk sektor strategis yang tidak terealisasi karena kebijakan refocusing anggaran darurat Covid-19.
Menurut Mustofa, angka tersebut signifikan untuk dimanfaatkan pada sektor yang tidak kalah penting dan menjadi kebutuhan strategis di Kabupaten Cirebon. Tapi sektor tersebut tidak terealisasi karena kebijakan refocusing anggaran. Dia menjelaskan, ada beberapa sektor yang belum terealisasi namun dinilai sangat urgent. Sektor tersebut yakni program pembangunan infarsuktur yang sifatnya darurat tapi tidak ada anggaran yang cukup.
“Ini masukan dari kami, agar Silpa tahun 2019 dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur yang bersifat darurat atau segera direliasasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Cirebon,” kata Mustofa.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai, program infrastruktur darurat tersebut sangat vital untuk segera dilaksanakan. Karena sebelumnya sudah melalui perencanaan matang namun gagal terlaksana akibat refocusing.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon: Jual Beli Makam Bisa Dipidana
Jika tidak segera dilaksanakan, kata pria yang akrab disapa Jimus itu, akan berpengaruh terhadap aspek-aspek penting, seperti aspek ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, pihak eksekutif dan legislatif harus bisa mengimplementasikan ideologi pancasila dalam setiap pengambilan keputusan terkait kebijakan-kebijakan strategis pemerintah yang bermuara pada kepentingan kesejahteraan masyarakat.
Jimus menambahkan, Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi pencapaian signifikan dalam keseluruhan pendapatan daerah yang nilainya mencapai Rp4 triliun lebih atau berada di angka 98.69 persen dari target. “Pencapaian ini menurut kami patut untuk diapresiasi. Kami anggap ini sebagai kemajuan. Karena kekurangannya hanya di angka 1,31 persen,” paparnya. (Islah)