KABUPATEN CIREBON, SC- Salah seorang guru Madrasah Aliyah (MA) Terpadu Tunas Cendekia, Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Agus Yasin menoreh prestasi tingkat nasional dalam Advance Science Olympiad (ASO) mata pelajaran (Mapel) Ekonomi dan Fisika yang digagas oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) bekerjasama dengan Medalis Olimpiade Nasional dan Internasional untuk Siswa dan Guru SMA Sederajat yang berprestasi.
Agus Yasin meraih ranking ke – 9 Mapel Fisika hingga mendapatkan medali perak. Sementara sejumlah peserta lainnya yang berprestasi dalam olimpiade sains tersebut selengkapnya adalah 1. M. Putra Aprullah, guru MAN 1 Banda Aceh, ranking 4, meraih medali emas, Mapel Ekonomi. 2. Imam Nasirudin, guru MAN 1 Banjarnegara, ranking 5, medali emas, Mapel Ekonomi. 3. Wardah Amalia, guru MAN 3 Palembang, ranking 3, Mapel Fisika, medali emas.
Selanjutnya, 4. Bambang Priyanto, guru MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara, ranking 8, Mapel Fisika, medali perak. 5. Agus Yasin, guru MA Terpadu Tunas Cendekia Cirebon, ranking 9, Mapel Fisika, medali perak. 6. Prihantoro Eko Sulistyo, guru MAN 1 Surakarta, ranking 13, Mapel Fisika, medali perak. 7. Rahmat Hidayat Edy, guru MAN IC Palu, ranking 14 Mapel Fisika, medali Perak dan 8. Novianti, guru MAN 1 Ciamis, Jawa Barat, ranking 19, Mapel Fisika, medali perunggu.
“Prestasi yang berhasil dicapai oleh guru madrasah ini merupakan hal yang membanggakan kita bersama. Bagaimana tidak, di tengah pandemi seperti ini guru madrasah tetap menorehkan prestasi yang prestisius, apalagi olimpiade ini diselenggarakan dengan daring, tentunya akan membawa nilai-nilai positif dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) di madrasah,” ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno, di Jakarta, kemarin, seperti dilansir situs resmi Kemenag.
Suyitno mengucapkan selamat atas prestasi yang sudah diraih oleh para guru madrasah. Ia juga menyampaikan terima kasih atas upaya tetap terlaksananya pembelajaran di Madrasah pada situasi pandemik ini yang saat ini sudah mulai Tahun Pelajaran baru 2020/2021.
Suyitno berharap prestasi ini juga menjadi fighting spirit dan inspire bagi guru-guru madrasah lainnya untuk lebih berprestasi dan mengembangkan kompentensi diri. “Semangat ini bisa ditularkan kepada beberapa komunitas guru madrasah dengan Kelompok Kerja Guru (KK), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK),” tuturnya.
BACA JUGA: MPLS SMA Negeri Dilaksanakan Online
Sementara itu, menurut Panitia Olimpiade, kompetisi ini diselenggarakan untuk mendorong siswa dan guru agar tetap berupaya melakukan usahan pendidikan dan pembelajaran di tengah pendemi Covd-19. Kompetisi dilakukan secara daring dan penetuan juara mengacu ke skor yang paling tinggi, dengan ketentuan juara ranking 1-5: medali emas, ranking 6-15 medali perak, ranking 16-30: medali perunggu. (Lis)