KABUPATEN CIREBON, SC- Dua nama yang bakal berebut mengisi Wakil Bupati (Wabup) Cirebon yakni Wahyu Tjiptaningsih dan Cunadi, sudah beredar luas. Namun sampai saat ini pihak legislatif belum melihat bukti fisik surat rekomendasi untuk dua nama tersebut. Oleh karenanya, sampai saat ini Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Cirebon masih belum berani menentukan pilihan.
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Cirebon, Asep Zaenudin Budiman mengatakan, NasDem masih terus mengikuti perkembangan politik di daerah ini. NasDem baru akan bersikap ketika ada dasar pijakan yang jelas.
“Kalau yang terjadi sekarang kan hanya wacana di media saja. Saling melempar isu. Katanya, nama yang muncul Wahyu Tjiptaningsih sama pendampingnya Cunadi. Tapi fisik rekomendasinya mana? Makanya kami belum memberikan sikap apapun,” ujar Asep, Minggu (19/7/2020).
Asep menjelaskan, pengusungan posisi orang nomor 2 di Kabupaten Cirebon memang menjadi hajat murni partai pengusung, yakni PDI Perjuangan. Dalam hal ini, kata Asep, tak elok rasanya kalau NasDem terlalu mencampuri urusan partai lain. Begitupun dengan komunikasi politik terkait hal itu, Asep mengaku sampai saat ini belum ada komunikasi. Baik dengan tataran pimpinan dewan maupun dengan elit politik PDI Perjuangan sendiri.
“Makanya NasDem masih santai melihatnya,” ucap Asep.
Menurutnya, selaku Parpol yang memiliki 7 kursi di DPRD, NasDem memang punya tanggungjawab dan memberikan respon. Selain itu, tutur Asep, di luar ranah partai pengusung, NasDem juga mempunyai kepentingan yakni tuntutan moral. Karena, posisi wabup merupakan jabatan strategis.
“Jadi siapapun orangnya nanti, haruslah yang kapabel. Paham dan bisa besinergi dengan bupati. Sehingga, ke depan ada gerakan perubahan di Kabupaten Cirebon,” tukasnya.
BACA JUGA: Golkar Cenderung Pilih Cunadi untuk Wabup Cirebon
Disinggung soal statemen bupati yang kerap memastikan rekomendasinya sudah turun untuk Wahyu Tjiptaningsih atau Ayu dan pendampingnya, Cunadi, Asep mengaku tidak ingin terjebak perihal tersebut. Asep menegaskan, sikap politik partainya lebih memilih untuk diam ketika belum melihat bukti fisik rekomendasinya. Begitupun saat nama Cunadi muncul dan dipertanyakan publik tentang sosok dan latar belakang nama tersebut.
“Misal, Pak Bupati menghendaki pilihan jatuh untuk Cunadi, NasDem siap kompak menjatuhkan pilihan untuknya. Pak Bupati sendiri kan yang jelasin, kalau dia (Cunadi) orang yang dekat dengan kyai. Tapi sekali lagi, karena fisiknya belum di tangan, kami belum memberikan pilihan,” ucapnya. (Islah)