KABUPATEN CIREBON, SC- Setelah kemarin tembus di angka 100, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon kembali bertambah 6 kasus. Sehingga, per hari Rabu kemarin, jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon sebanyak 106 kasus.
Kepala Divisi Pelacakan dan Penanggulangan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, setiap harinya jumlah kasus positif memang terus bertambah. Namun, penambahan kasus tersebut berkat pelacakan masiv yang dilakukan tim GTPP.
“Kita gencarkan pelacakan dengan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Kita masiv melakukan pelacakan di antaranya terhadap kontak erat, kemudian kluster-kluster dan lain sebagainya,” ujar Enny, Rabu (12/8/2020).
Menurut Enny, sejauh ini pihaknya telah menggunakan RDT-PCR sebanyak 9.348 spesimen atau sample swab test yang ditargetkan minimal 1 persen dari populasi penduduk Kabupaten Cirebon atau setara 22 ribu spesimen.
Dijelaskan, untuk kasus ke 101 berjenis kelamin perempuan. Pasien tersebut masuk dalam kluster Kecamatan Beber. Untuk riwayat perjalanan, kata Enny, yang bersangkutan datang dari Jakarta. Pasien tersebut saat ini sudah meninggal dunia. Sedangkan untuk kasus 102 dan 103, masuk kedalam kluster Kecamatan Weru. Salah satunya merupakan pegawai RSUD Gunung Jati. “Yang satu disertai gejala tapi satunya lagi tanpa gejala,” jelasnya.
Untuk kasus ke-104, lanjut Enny, merupakan pegawai swasta dan masuk ke kluster Kecamatan Mundu. Meskipun tanpa gejala, saat ini yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan. Kemudian untuk kasus-105, dia mengungkapkan, pasien tersebut merupakan bidan di RSUD Arjawinangun yang terpapar tanpa gejala.
BACA JUGA: 2138 Guru SD di Kabupaten Cirebon Akan Diswab
Sedangkan kasus ke 106 yang masuk kluster Kecamatan Susukan diketahui punya riwayat perjalanan pulang bekerja dari Tangerang dengan gejala. Saat ini yang bersangkutan dirawat di RSUD Arjawinangun.
Dari 106 kasus konfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam perawatan di rumah sakit, jumlahnya ada 58 orang, 42 di antaranya selesai isolasi dan 6 orang meninggal dunia. “Kalau untuk nakes yang terpapar, karena banyaknya kontak personal. Mereka banyak melayani orang. Munculnya kan tanpa gejala, jadi ini yang harus diwaspadai,” ungkapnya. (Islah)