Tak Butuh Waktu Lama, Proses Pembuatannya Hanya 3 Hari Sampai 1 Pekan Saja
PANDEMI Covid-19 memang berdampak pada segala sektor, tak terkecuali sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak dari mereka yang memroduksi kerajinan tangan mengalami penururan omzet, bahkan harus berhenti berproduksi.
Namun, hal itu tak berlaku bagi Sarwedi. Dalam situasi pandemi, warga Kota Cirebon yang justru terus melakukan kreasi dengan membuat miniatur kapal laut berbahan dasar bambu.
Ditemui Suara Cirebon di rumahnya yang beralamat di Jalan Diponegoro Selatan RW 04, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Sarwedi menunjukan berbagai jenis miniatur kapal laut hasil kreasinya. Ada berbagai macam jenis dan ukuran, ada yang yang menyerupai kapal naga Tionghoa, kapal layar nelayan, dan sejumlah kapal lainnya.
Dalam membuat miniatur kapal berbahan bambu ini, Sarwedi menjelaskan, bermula saat dirinya ingin mengisi waktu luang usai beraktivitas di warung makan miliknya. Waktu luang ini tidak ingin dibuang begitu. Dengan dilengkapi peralatan seadanya, kerangka miniatur pun mulai dibuat dan disusun.
“Awalnya dulu membuat miniatur masjid, namun sekarang membuat miniatur kapal laut. Aktivitas ini sudah saya lakukan dua bulan terakhir di masa pandemi Covid-19,” ungkapnya, Rabu (12/8/2020).
BACA JUGA: Santani Dapat Gerakkan Ekonomi Jabar
Tergantung tingkat kesulitan, untuk menyelesaikan satu buah miniatur, Sarwedi membutuhkan waktu penyelesaian yang berbeda-beda, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan miniatur tersebut. Ada yang membutuhkan waktu tiga hari, ada pula yang sampai satu pekan.
Aktivitas baru Sarwedi ini pun mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung di warung makannya. Tak sedikit para pengunjung tersebut penasaran untuk melihat proses pembuatan miniatur ini. Bahkan, ada pula yang membeli untuk dijadikan hiasan di rumahnya.
“Mereka ada yang langsung beli, ada juga yang pesan terlebih dahulu. Kalau yang pesan dulu biasanya memberikan contoh bentuk kapal yang akan dibuatnya, nanti dari situ baru saya buat,” jelas Sarwedi.
Yang menjadi konsumennya, dia mengungkapkan, dari warga sipil biasa hingga ada juga dari aparat. Mereka miniatur kapal ini unik dan akan dijadikan hiasan di kediamannya.
“Ada yang bilang unik bentuknya, sehingga tertarik ingin membelinya. Padahal saya tidak niat untuk dijual karena iseng saja. Awalnya untuk mengisi kekosongan waktu luang saat pandemi,” jelasnya.
BACA JUGA: Azis Dorong Adanya Kebijakan Peningkatan Ekonomi Akibat Pandemi
Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Miniatur yang dibuat Sarwedi ini masih cukup terjangkau, yaitu dengan kisaran harga dari mulai Rp150 ribu hingga Rp300 ribu. Harga tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kerumitan bentuk dan proses pengerjaannya.
“Karena memang saya mengakui tingkat kerapihan cat miniaturnya, kemudian lem perekatnya, masih belum maksimal. Tapi mereka yang sudah membelinya lebih dulu, Alhamdulillah tidak ada yang komplain,” katanya. (M Surya)