TAK seperti pelaksanaan wisuda pada angkatan sebelumnya yang diselenggarakan di hotel berbintang, kali ini wisuda XXI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang diikuti 892 mahasiswa ini terpaksa dilakukan secara online, Kamis (24/9/2020).
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, wisuda secara online tersebut tentu dapat menjadi momentum dan renungan bersama terkait pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
“Hal ini tentu menjadi keprihatinan dan perhatian kita bersama untuk tetap senantiasa menjaga diri dan sesama, mengingatkan arti penting kebaikan bersama, dan menanamkan kesabaran dan ketawakalan dalam kehidupan kita,” kata Dr Sumanta saat memberikan sambutan dalam acara yang dilangsungkan melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube ini.
Ia mengungkapkan, wisuda online tersebut merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk menjaga esensi sebuah kelulusan dan membuat momen wisuda menjadi hal yang istimewa dan bermakna. Sekaligus menegaskan bahwa kampus ini tidak pasif dalam memberikan pelayan terbaik pada masa pandemi.
“Sesungguhnya keinginan kita bersama wisuda offline, dengan menumpahkan ekspresi kebahagiaan bersama orang tua, handaitolan, para undangan dan seluruh sivitas akademika sebagai tahadduts binni’mah. Akan tetapi kata pepatah maksud hati memeluk gunung apadaya tangan tak sampai. Kita mengedepankan sebuah kaidah “mencegah kemudorotan lebih dikedepankan dari pada mencari kemaslahatan”,” ujarnya.
BACA JUGA: Daftar Agenda Besar IAIN Cirebon, Tahun 2034 Jadi Destinasi Pendidikan Islam Dunia
Dr Sumanta memaparkan, wisuda kali ini mengusung tema “Mewujudkan Transformasi Kelembagaan dalam Meneguhkan Islam Rahmatan Lil Alamin”. Pasalnya, ia menjelaskan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon terus berupaya untuk melakukan transformasi sebagai respons perubahan dan laju perkembangan zaman yang kian melesat. Transformasi kelembagaan tersebut baik akademik maupun non akademik yang terus diupayakan untuk menghasilkan generasi unggul dan berdaya saing global.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 9 September 2020 kita telah melakukan presentasi proposal alih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Nurjati. Assesment yang dilakukan berdasarkan ketentuan PMA Nomor 20 tahun 2020 menempatkan kita pada tingkat kelayakan untuk bertransformasi dan Insha Allah dengan doa kita bersama pada tahun 2021 kita akan resmi beralih status,” paparnya.
Bahkan, lanjut Dr Sumanta, untuk memberikan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat, perubahan tata kelola kelembagaan Satker PNBP menjadi BLU pun dilakukan. Hal itu untuk mewujudkan invensi, kreativitas, inovasi, dan kemandirian lembaga.
BACA JUGA: Perubahan Status Lembaga Semakin Dekat, Sumanta: IAIN Cirebon Siap Menjadi UIN
“Transformasi tersebut menjadi kebanggaan bagi kita bersama, khususnya wisudawan-wisudawati yang akan menjadi alumni. Lulusan IAIN Syekh Nurjati harus mampu berkontestasi dalam persaingan global yang kian terbuka dan kompetitif,” ujar dia.
Lulusan yang mapan, menurut Dr Sumanta, ialah dengan Futere Skill (keterampilan masa depan). Seperti cognitive flexibility, digital literacy and computational thinking, creative and innovative mindset, emotional and social intelligence yang terus-menerus telah diasah selama proses belajar di kampus harus mampu ditunjukkan pada jenjang berikutnya.
Dalam kesempatan ini, atas nama seluruh jajaran pimpinan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, pihaknya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati atas paripurnanya proses belajar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan raihan gelar akademik yang berhasil disandang.
“Hari ini adalah saksi bersejarah bahwa wisudawan dan wisudawati ini telah dikukuhkan sebagai alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang harus mampu membumikan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin, dan meneruskan perjuangan para alim ulama. Perlihatkan diri kita sebagai pribadi yang ramah dan santun dalam beragama, cerdas dan kritis dalam berfikir, juga mulia dalam akhlak dan perilaku,” tandasnya. (Arif/Adv)