KABUPATEN CIREBON, SC- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 disalah satu Desa di Kecamatan Arjawinangun jumlahnya mencapai 11 orang. Namun, hingga Sabtu (26/9/2020), hasil tracing kontak erat dengan kasus positif masih belum dilakukan swab. Pihak Pemdes setempat mengaku masih mencari cara untuk bisa membawa kontak erat ke Labkesda Dinkes di Sumber untuk melakukan swab.
Kuwu desa setempat, Dodo Widodo, mengatakan, sesuai instruksi dari Gugus Tugas Kabupaten Cirebon, swab harus dilakukan di Dinkes karena Puskesmas di wilayah tersebut ditutup selama tiga hari.
Penutupan Puskesmas itu, menyusul adanya Tenaga Kesehatan (Nakes) setempat terdeteksi positif Covid-19. “Saya juga bingung, harusnya sih dibawa ke Sumber pakai mobil ambulan Dinkes karena itu steril. Kalau pakai mobil desa kan khawatir, karena kita tidak ada APD. Nanti bisa jadi malah sopirnya terpapar,” ujar Dodo, Sabtu (26/9/2020).
Selain itu, kata Kuwu, Pemdes setempat juga mempertanyakan tindaklanjut penanganan bagi 11 warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Karena, setelah dinyatakan positif dan pihaknya menginstruksikan agar melakukan isolasi mandiri, warganya justru mempertanyakan jaminan dan pengobatan selama isolasi mandiri.
“Banyak yang nanya, selama isolasi mandiri ini akan dikasih obat apa, biaya hidupnya bagaimana dan penanganan seperti apa. Makanya saya minta pihak terkait ada perhatian dan segera turun tangan agar warga kami benar-benar ditangani serius, agar wabah tidak menyebar ke yang lain. Dan perhatian itu bukan hanya pemulihan kesehatan pasca dinyatakan positif, tapi untuk hidup mereka juga ada perhatian,” papar Dodo.
Desakan tersebut disampaikan, mengingat Dana Desa (DD) yang ada sudah tida bisa mengcover penanganan wabah Covid-19 ini. Karena sebelumnya DD sudah digunakan untuk penanganan awal wabah, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga pembagian masker gratis.
Meski demikian, Kuwu mengakui pihaknya memang masih memiliki sisa anggaran DD. Namun, Kuwu mengaku belum menerima instruksi dan petunjuk dari Pemda terkait penggunaan sisa anggaran DD tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan secepatnya berkoordinasi dengan pihak Kecamatan membicarakan hal tersebut.
“Mau diapakan dana DD ini, apakah tahun ini mau dilanjutkan untuk penanganan khusus wabah Covid-19, kan belum tahu. Makanya saya menunggu instruksi dan petunjuk, agar tidak salah dalam menggunakan DD ini,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni, membenarkan adanya salah satu Nakes di Kecamatan Arjawinangun Yang terkonfirmasi positif Covid-19. Enny menyebut, pelayanan di Puskesmas setempat ditutup sementara selama tiga hari sejak tanggal 24 September 2020.
Menurutnya, penutupan dimaksudkan untuk sterilisasi dengan dilakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu, Dinkes juga melakukan swab test massal bagi seluruh pegawai Puskesmas tersebut. “Hasil swab massal pegawai (puskesmas) belum keluar, mudah-mudahan hasilnya negatif,” papar Enny. (Islah)