KOTA CIREBON, SC – Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 dinilai sangat tidak efektif. Hal itu dikeluhan warga RW 5 Penyuken, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti.
Demikian dikatakan anggota DPRD Kota Cirebon fraksi partai Golongan Karya (Golkar) Agung Supirno kepada Suara Cirebon, usai melakukan reses masa persidangan III di RW 5 Penyuken, Minggu (15/11/2020).
Agung mengatakan, persoalan PJJ memang menjadi keluhan utama warga, sebab mereka sangat keberatan jika PJJ masih diberlakukan.
“Warga lebih menginginkan pembelajaran tatap langsung disekolah, karena mereka sangat keberatan, untuk kegiatan zoom saja kuota 15giga itu sebulan bisa sampai dua atau tiga kali,” kata Agung
Karenanya, kata Agung, mereka berharap agar sekolah bisa segera dibuka kembali. Kalaupun belum bisa dibuka secepatnya, mereka meminta kepastian waktu pembelajaran tatap muka di sekolah. “Harapan mereka sih sekolah dibuka kembali,” ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Cirebon itu.
Menurutnya, warga juga meminta adanya bantuan kuota dari pemerintah untuk anak-anak sekolah selama PJJ masih diberlakukan di Kota Cirebon. Selain itu, imbuhnya, warga juga meminta untuk dibuatkan jalan tembus dari RW 5 Penyuken ke RW 3 Karyamulya. Alasannya, untuk mempermudah akses warga.
“Jadi warga tuh meminta anak tangga yang didepan petilasan diratain, mereka ingin ada jalan tembus dari RW 5 Penyuken ke RW 3 Karyamulya,” papar Agung.
Aspirasi lainnya, ialah terkait aliran air dari PDAM tidak mengalir normal. Setelah melihat langsung, Agung memastikan, butuh waktu 5 jam agar bak dan ember terisi penuh air.
“Saya harap dengan adanya reservoar yang dibuat PDAM ini dan kemudian kemarin ada penyertaan untuk penjaringan retribusi pelanggan bisa dilakukan secara maksimal, sehingga aliran air normal kembali,” ucap Agung.
Ditempat yang sama, salah seorang warga, Ahmad berharap, melalui reses ini keluhan yang disampaikan dirinya dapat disampaikan dengan baik oleh Agung kepada pemerintah Kota Cirebon.
Ahmad menginginkan aliran air dari PDAM dapat mengalir normal. Sebab kebutuhan air tersebut untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya seperti mandi, memasak dan lainnya.
“Setiap hari keluar airnya sedikit banget, butuh waktu lima jam air dibak sama di ember bisa penuh, itu saja sih tadi yang disampaikan ke pak Agung, semoga aliran air PDAM nya normal,” terangnya. (Surya)