KABUPATEN CIREBON, SC- Pelaku usaha atau perajin gerabah di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, semakin berkurang jumlahnya. Pasalnya, mayoritas masyarakat memilih profesi yang lebih menjanjikan.
Salah seorang perajin gerabah Desa Sitiwinangun, Sariman mengungkapkan, jumlah perajin gerabah di tempatnya itu semakin sedikit, bahkan terancam tidak ada generasi penerus.
“Generasi sekarang lebih memilih bekerja di tempat yang lain, yang lebih modern, mungkin karena perkembangan zaman juga,” kata Sariman, saat ditemui Suara Cirebon, Minggu (13/12/2020).
Menurut Sariman, menjadi perajin gerabah bukan hal mudah. Pasalnya, pekerjaan ini memakan waktu yang tidak sebentar karena banyak proses yang harus dilalui.
Ia hanya berharap akan ada penerus perajin gerabah di wilayahnya, agar eksistensi gerabah Sitiwinangun tetap terjaga dengan baik.
“Salah satu upaya yang dilakukan para perajin di Desa Sitiwinangun adalah dengan adanya kelompok Bina Karya (BK). Saat ini di tempat kita juga ada kelompok BK, maksudnya supaya ada generasi penerus,” ujarnya.
Sariman mengaku, dirinya belum pernah mengikuti pelatihan, namun pernah melakukan studi banding dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Cirebon di Bali, Jogja dan Purwakarta.
BACA JUGA: Kerajinan Rotan Dominasi Ekspor UMKM
Sebagai seorang perajin gerabah, Sariman berkeinginan untuk memperkenalkan produk kerajinannya sampai ke kancah Internasional. Namun, ia menilai belum cukup siap. Karena terkendala juga dengan tenaga kerja (SDM) yang ada.
“Saya hanya berharap, apa yang kita buat di sini bisa terus berkembang, semakin banyak yang tertarik, semakin maju, dan juga semakin banyak generasi-generasi penerus kami,” pungkasnya. (Yusuf)