KABUPATEN CIREBON, SC- Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon dinilai masih belum tinggi. Namun, untuk mengantisipasi lonjakan tajam kasus tersebut, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun telah menyiapkan penambahan tempat tidur bagi pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit tersebut. Bahkan, ke depan penambahannya akan dilakukan secara masif.
“Untuk saat ini belum, karena di Kabupaten Cirebon masih belum melonjak tajam. Jadi masih ada sper, tapi kita harus antisipasi terkait peristiwa libur panjang kemarin,” kata Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi, Rabu (27/1/2021).
Ia mengakui, saat ini kondisi pandemi sudah sangat berbeda. Artinya, tren kasus terkonfirmasi positif memang meningkat. Pasalnya, jika dilihat secara nasional, penambahan kasus baru per hari sudah berada di atas 12 ribu.
“Itu berarti, tidak menutup kemungkinan peningkatan kasus tersebut juga terjadi di Kabupaten Cirebon. Dan memang dari trennya meningkat, tapi tempat tidur (di ruang isolasi, red) insyaallah masih tercover,” kata Bambang.
Hal itu karena pihaknya juga terus memperluas kapasitas tempat tidur seiring instruksi Pemda Kabupaten Cirebon untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, sambung Bambang, RSUD Arjawinangun hanya memiliki 54 tempat tidur. Setelah ada penambahan masif sekira 102 tempat tidur, maka saat ini jumlahnya sudah mencapai 156 tempat tidur.
“Yang lainnya belum, karena disamping untuk alat-alat kesehatan, sarana prasarana, kami juga butuh tenaga. Tenaga itulah yang belum bisa kami lakukan rekrutmen,” paparnya.
Menurut Bambang, dengan adanya penambahan tersebut, maka secara otomatis membutuhkan tenaga baru, dalam hal ini tenaga perawat yang sangat dibutuhkan.
“Dengan penambahan 102 tempat tidur ini dalam tiga lantai, kalau misalnya satu lantai 20 perawat, maka kami butuh minimalnya 60 perawat. Itu belum termasuk kepala ruangan dan lainnya. Itu yang kami rasa berat,” terangnya.
Namun demikian, sambung Bambang, pihaknya sudah mengajukan permohonan penambahan tenaga perawat melalui rekrutmen. Penambahan tenaga perawat dimaksudkan untuk mengantisipasi membludaknya kasus dengan lonjakan yang tinggi.
BACA JUGA: Muspika Arjawinangun Pantau Kepulangan Santri
Meski tenaga perawat itu belum bisa dipakai sekarang, tapi kalau sudah tersedia, hal itu akan mempermudah pihaknya jika suatu saat dibutuhkan.
“Jadi sewaktu-waktu butuh tinggal ambil saja. Tenaga yang kami butuhkan yang krusial di sini adalah perawat. Kami sudah memohon izin untuk melakukan rekrutmen perawat. Kita sudah rakor dengan BKAD, BKPSDM, Dinkes dan RSUD Waled, tinggal tunggu keputusan selanjutnya,” jelasnya seraya berharap perawat dengan kategori relawan itu bisa diupah sesuai UMK. (Islah)