KOTA CIREBON, SC- Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) memaksa berjualan di lokasi car free day (CFD) Stadion Bima, Kota Cirebon, meski pihak pemkot belum memberikan izin, Minggu (14/2/2021).
Seperti yang diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota Cirebon meniadakan kegiatan CFD tersebut, seiring pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional di wilayah Kota Cirebon, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Namun hal itu tidak diindahkan oleh sejumlah PKL maupun pelaku penyewaan mainan anak-anak yang ada di sekitar Stadion Bima. Pasalnya, setelah jajaran Satpol PP Kota Cirebon usai berjaga dan meninggalkan tempat tersebut pada pukul 09.00 WIB, sejumlah pelaku PKL lantas memasang peralatannya sehingga dapat memicu pengunjung berdatangan.
Salah seorang pedagang, Nuryadi mengatakan, sebelum ada penutupan atau larangan jualan di tempat tersebut, dirinya biasa memulai usahanya pada pukul 06.00 WIB. Namun, kali ini berbeda, dirinya harus menunggu petugas Satpol PP beranjak dahulu dari tempat itu untuk kemudian bisa berdagang.
“Saya tahu dari teman mulai ramai berjualan di Stadion Bima sekitar pukul 09.00 WIB, itu setelah Satpol PP pergi,” ujarnya kepada Suara Cirebon di sekitar Stadion Bima, Minggu (14/2/2021).
Ia mengatakan, semenjak adanya pelarangan jualan di saat CFD tersebut, dirinya sempat berpindah-pindah lapaknya di sejumlah pasar.
“Pas masih ada Satpol PP, otomatis yang jualan di sini, pas dilarang jualan pada pindah ke pasar-pasar, yaitu Pasar Kalitanjung, Pasar Kanoman, dan Pasar lainnya,” imbuhnya.
Pascapenerapan larangan kegiatan tersebut, lanjut Nuryadi, penghasilan yang didapat dirinya mengalami penurunan yang cukup drastis. Ditambah, uang yang ia simpan hasil dari penjualan sebelumnya sudah habis. Hal ini yang menjadikan dirinya mengeluh dengan keadaan yang terjadi.
“Penghasilan paling sehari dapat Rp50 ribu, menurun dari sebelumnya. Sorenya ngojek. Tapi alhamdulillah segitu juga, meskipun pas-pasan,” katanya.
BACA JUGA: Antisipasi Covid-19, CFD di Sumber Mulai Dihentikan
Pedagang yang lain, Hari juga mengatakan, ia mulai jualan di tempat tersebut setelah petugas Satpol PP beranjak pergi. Hari pun mengungkapkan keluhannya selama ini, karena penghasilan yang ia raih menurun.
“Pendapatan nyata menurun drastis, harapannya seperti dulu lagi normal, bebas lah tidak ada larangan buat jualan, yang penting kami bisa tertib dan disiplin protokol kesehatan,” tegasnya. (Yusuf)