KABUPATEN CIREBON, SC- Sejak resmi digunakan Pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai tempat isolasi masyarakat dan tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar Covid-19, 21 Januari 2021 lalu, Hotel The Radiant terus dipenuhi pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG). Tercatat, hingga Selasa (23/2/2021), pasien positif Covid-19 dengan status OTG yang memanfaatkan tempat tersebut sudah mencapai 30 orang.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Sarifudin SKM MKM, mengatakan, nakes yang terpapar dan menempati hotel tersebut jumlahnya masih sangat sedikit. Pasien yang menempati hotel tersebut, kata Sarifudin, didominasi masyarakat umum dari berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon.
“Untuk nakes masih sedikit, apalagi sudah vaksinasi yang kedua, kalaupun ada juga mungkin sedikit. Tapi saya belum lihat datanya, justru yang banyak itu masyarakat,” kata Sarifudin.
Menurut dia, awalnya tempat tersebut memang diperuntukkan bagi pasien OTG. Pada perkembangannya, pihaknya juga mengutamakan pasien OTG yang risiko penularannya sangat tinggi. Seperti, pasien yang berada di permukiman padat penduduk, rumah pasien yang tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi mandiri atau rumah pasien yang terdapat pasien Covid dengan comorbid.
Sarifudin mengatakan, dari kapasitas 39 kamar yang terbagi dalam dua lantai itu. Lantai atas yang digunakan untuk pasien laki-laki, menurut dia, sudah terisi penuh. Sedangkan lantai bawah yang diperuntukan bagi pasien perempuan, masih tersisa 10 kamar lagi.
“Sebenarnya kita tidak memilah-milah yang di atas untuk laki-laki dan di bawah untuk perempuan. Tapi kita lihat situasinya, nanti bisa dipakai (untuk pasien laki-laki, red) juga,” jelasnya.
Hingga saat ini, sambung Sarifudin, sudah ada beberapa pasien yang mengajukan untuk isolasi di The Radiant. Data terakhir yang diterima pihaknya, sudah ada 20 pasien OTG yang masuk daftar tunggu untuk menempati hotel tersebut.
“Terakhir, minggu ini ada 20 yang waiting list,” terang Sarifudin.
BACA JUGA: PKM Mikro Kembali Diperpanjang
Jika nantinya tempat tersebut penuh akibat membludaknya pasien OTG, pihaknya mengakui belum berencana menambah atau menyewa hotel lain. Kalaupun terjadi peningkatan pasien, solusinya adalah menambah bed (tempat tidur) saja. Karena, sejak awal hotel tersebut dikontrak untuk jangka waktu 90 hari.
“Kontrak yang pertama untuk 60 hari dari tanggal 21 Januari sampai 21 Maret 2021. Rencana sih 90 hari, tapi kemarin anggaran kita itu baru untuk 60 hari,” paparnya.
Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari pasien, pihaknya menyiapkan makan 3 kali sehari, snack dua kali sehari, kebersihan dan obat-obatan yang memang diperlukan pasien, terutama jenis antibiotik dan antibakteri. (Islah)