KABUPATEN CIREBON, SC- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Cirebon meminta maaf kepada masyarakat terkait banyaknya jalan rusak yang belum bisa diperbaiki. Hal tersebut dikemukakan, Kepala DPUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki, kepada Suara Cirebon, Rabu (17/3/2021).
“Kita meminta maaf kepada masyarakat, di tahun 2021 ini kelihatannya infrstruktur jalan banyak yang rusak,” kata Iwan.
Iwan mengakui, selain faktor cuaca, ada penyebab lain banyaknya jalan rusak di Kabupaten Cirebon. Ia menjelaskan, ruas jalan di Kabupaten Cirebon masih banyak yang belum dilengkapi dengan bangunan pelengkap salah satunya drainase jalan.
“Kemudian yang ketiga, juga pemanfaatan jalan kita itu kan tonasenya kita dibatasi untuk kelas 3 atau maksimal beban 8 ton. Itulah yang menyebabkan, mungkin ada beberapa ruas jalan kita yang kelihatannya rusak,” ungkapnya.
Sementara, lanjut Iwan, ada refocusing di tahun 2020 kemarin. Yang terefocusing, hampir 86 persen. “Sehingga hanya 14 persen yang kita manfaatkan, itulah dampaknya kerasanya sekarang,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak hanya tinggal diam. Belum lama ini, pihaknya sudah menyusun anggaran, ada beberapa ruas jalan yang memang akan ditingkatkan maupun dilakukan pemeliharaan rutin.
“Insyaallah di bulan awal April kita sudah mulai untuk memperbaiki untuk infrastruktur jalan,” ungkapnya.
Menurutnya juga, belum lama ini pihaknya sudah memulai beberapa kegiatan yang sudah berjalan,. “Yang dianggarkan dari dana alokasi khusus (DAK) dari pusat, itu ada empat kegiatan yang insyaallah sebentar lagi ada pemenangnya,” katanya.
Permasalahannya, diakuinya, pertama anggaran, yang keduanya kondisi jalan yang tidak memungkinkan digunakan untuk drainase.
“Karena bahu jalan yang sudah sangat sempit. Tapi, semuanya tentunya akan kita coba bagaimana nanti bahwa air itu pada saat hujan tidak masuk ke jalan, ada saluran-saluran khusus,” paparnya.
BACA JUGA: Empah Hari Terkumpul Rp 100 Juta, Warga Tegalgubug Swadaya Perbaiki Jalan
Kemudian, sambung dia, kaitan dengan tonase, ya mungkin kita juga berhubungan dengan Dinas Perhubungan, sama saling mengingatkan kepada mereka. Sementara, untuk refocushing anggaran tahun 2021, kata dia, masih belum ada kepastian.
“Katanya kemarin 8 persen ada juga naik jadi 16 persen,” katanya.
Ia menambahkan, untuk wilayah-wilayah yang terdapat industri, sehingga membutuhkan tonase lebih dari 8 ton akan dilakukan peningkatan. “Peningkatan rigid beton ataupun hotmix, yang jelas bahwa mungkin di wilayah-wilayah yang menjadi sentral industri yang memerlukan tonase yang cukup tinggi harus kita tingkatkan,” pungkasnya. (Joni)