CIREBON, SC- Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon akan mendirikan laboratorium multimedia untuk menunjang pembelajaran mahasiswanya.
Kabag TU FUAD IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Rifqi Muslim mengungkapkan, pembangunan laboratorium tersebut rencananya akan dilakukan pada tahun 2021 ini.
Dijelaskan, selain untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, penambahan sarana prasarana itu juga merupakan persiapan menyambut perubahan alih status dari IAIN menjadi Universitas Islam Siber Indonesia (UISI).
“Rencana mau mengajukan pembuatan laboratorium multimedia untuk melengkapi sarana prasarana bagi mahasiswa FUAD. Nantinya, akan mengcover kegiatan-kegiatan yang menyangkut media dan komunikasi, serta mendukung perubahan IAIN menjadi UISI,” paparnya saat ditemui Suara Cirebon di kantornya, Kamis (1/4/2021).
Oleh karena itu, masih kata Rifqi, pihak kampus akan membantu penuh pelaksanaan pembangunan laboratorium tersebut yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2021 ini.
Diketahui, sarana prasarana yang sudah ada di FUAD saat ini, yaitu wifi, laboratorium radio, gedung kuliah ber-AC, sarana olahraga, ruang psikoterapi, ruang jurusan, ruang fakultas, musala, WC, aula pertemuan, dan lain sebagainya.
Namun, kata Rifqi, ke depan FUAD ini akan terpecah menjadi tiga fakultas, yaitu Fakultas Adab dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
“Izin pembuatan jurusan baru dan pembagian fakultas sudah ada, nantinya ada tiga fakultas dengan semua jurusan yaitu SKI, BSA Akidah Filsafat Islam, Tasawuf Psikoterapi, IAT, Ilmu Hadis, BKI, KPI, PMI, Sosiologi Islam, dan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, imbuh Rifqi, FUAD sendiri memiliki visi yaitu menjadi fakultas unggul dan terkemuka dalam ilmu-ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah pada tahun 2025. Dengan visi tersebut, tentu sangat mendukung dalam proses perubahan alih status IAIN menjadi UISI.
“Misinya, menyelenggarakan proses pendidikan ilmu-ilmu Ushuluddin Adab dan Dakwah (UAD), yang berorientasi pada penguatan riset dan studi kritis terhadap dinamika peradaban dan perubahan masyarakat di regional, nasional, dan internasional, penguatan wawasan untuk merespon dan menjawab problematika yang terjadi di sosial, keagamaan masyarakat, mengembangkan paradigma pemikiran Islam yang transformatif dan ilmu UAD, dan mengembangkan ilmu-ilmu UAD untuk memperkuat nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan,” pungkasnya. (Yusuf)