KOTA CIREBON, SC – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon me-launching secara serentak peluncuran Bus Rapid Transport (BRT) dan membuka Alun-alun Kejaksan untuk umum, pada tanggal 7 April ini, terpaksa ditunda satu minggu kedepan di tanggal 12 April.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Drs Agus Mulyadi MSi kepada wartawan di ruang kerjanya, usai memimpin rapat kesiapan launching BRT dan Alun-alun Kejaksan, Senin (5/4/2021).
“Ya yang kita harapkan tanggal 7 besok itu jadi launching keduanya, karena memang belum ada kesiapan yang matang, masih banyak yang harus didiskusikan,” kata Agus.
Diakui Agus, masih banyak kesiapan yang belum diselesaikan, seperti BRT belum ada tarif yang ditentukan, berapa perhituangan operasional yang harus disiapkan dan lainnya. Menurutnya hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap pendapatan yang akan didapat.
“Selisih itu yang akan menjadi subsidi kita. Kita juga lihat biaya satuan dari tarif itu di-breakdown realistis tidak. Karena itu bagian dari audit Pemkot kepada PD Pembangunan selaku pihak yang memperoleh penugasan untuk belanja subsidi dalam APBD, dan ini belum,” jelasnya.
BACA JUGA: Pemkot Cirebon Kejar Target, BRT Launching Awal April
Sedangkan, untuk Alun-alun Kejaksan, menurut Agus, masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan, baik dari segi pengelolaan ataupun pemeliharaan.
“Intinya kita ingin dua momentum itu soft launchingnya jadi satu, BRT dan Alun-alun. Untuk BRT kita tidak hanya ingin launching rute tapi operasional juga,” tandasnya. (Surya)