KABUPATEN CIREBON, SC- Tidak hanya pandai mengaji dan menimba ilmu agama, santri di Pondok Pesantren Matholib As-Suluk, Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mampu membudidaya maggot atau lalat tentara hitam.
Pimpinan Ponpes Matholib As-Suluk, Busrol Karim mengatakan, aktivitas santri di asrama pondoknya memang tidak hanya mengkaji ilmu agama, melainkan mereka juga diajarkan hidup mandiri dengan berwirausaha.
“Kalau untuk sekarang ini sih santri diajarkan budidaya lalat hitam atau black soldier fly (bsf),” kata Busrol Karim kepada Suara Cirebon dalam rilisnya, Kamis (22/04/2021).
Budidaya maggot ini, menurut Busrol, bermula dari melihat banyaknya limbah organik yang selalu menjadi masalah di lingkungan sekitar. Kemudian para santri mencoba dan memanfaatkanya dengan membudidaya maggot.
“Awalnya berangkat dari kegelisahan kita terkait sampah organik. Dari situ kita coba budidaya, dan alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan,” katanya.
Berbekal keseriusan dan peralatan sederhana, mereka rutin mengembangkan siklus lalat bsf. Hingga satu tahun berjalan, tidak sedikit warga yang mencari telur maggot untuk memulai budidaya lalat bsf.
“Alhamdulillah, para santri serius dalam budidaya maggot ini, kita terus kembangkan siklus lalat bsf. Hingga telurnya banyak dicari masyarakat,” katanya.
Selain membuahkan hasil dari penjualan telur maggot, suasana di pondok pesantren juga terlihat bersih dari sampah atau limbah organik.
“Sampah organik untuk makan lalat bsf, kita bisa cari di pasar-pasar atau memanfaatkan sampah dari dapur pondok juga bisa,” katanya.
Sementara itu, dijelaskan salah seorang santri Ponpes Matholib As-Suluk, Cikal Pangestu Ramadan, lalat bsf atau yang kerap disebut maggot merupakan alternatif pakan ternak karena proteinnya yang cukup tinggi sehingga bagus bagi pertumbuhan ternak.
“Maggot ini alternatif untuk pakan ternak. Tapi hanya sebagai campuran makanan, paling sekitar 30 persen maggot, 70 persen nya makanan biasa,” katanya.
BACA JUGA: 20 Pesantren Siap Ikuti Program Opop Jabar 2021
Dari usaha budidaya ini, lanjut Cikal, hasilnya sudah bisa dijual seperti maggot fresh dan telurnya. Biasanya konsumen yang membeli telur maggot itu untuk mengembangkan siklus lalat bsf, sehingga bisa panen telur sendiri.
“Alhamdulillah kita di sini sudah setiap hari panen telur, banyak juga yang mencari telur bsf,” tandasnya. (Islah/Rls)