KABUPATEN CIREBON, SC- Jajaran pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon membagikan masker dan takjil kepada masyarakat yang sedang melintas di sekitar lokasi acara peringatan hari lahir (Harlah) ke-87 GP Ansor di NU Centre Kabupaten Cirebon, Sabtu (1/5/2021).
Pembagian masker dan takjil hanya satu dari beragam kegiatan yang dilakukan GP Ansor Kabupaten Cirebon dalam memperingati harlah organisasinya. Sejumlah kegiatan lain yang dilaksanakan di antaranya tahlilan, istighosah, khataman Alqur’an, pemberian santunan anak yatim, bingkisan bagi guru ngaji dan buka puasa bersama.
Seluruh rangkaian acara dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua GP Ansor Kabupaten Cirebon, Akhmad Ibnu Ubaidillah, mengatakan, Harlah ke-87 GP Ansor harus menjadi momentum bagi seluruh kader untuk terus mengkhidmatkan diri kepada bangsa dan negara. Pasalnya, pembentukan masyarakat berperadaban haruslah dimulai bertahap dari individu, keluarga, komunitas hingga bangsa.
“Pengkhidmatan yang telah dijalankan GP Ansor tersebut telah membawa hasil yang menggembirakan. Sekalipun kemudian di sana sini masih dijumpai beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya,” kata Ibnu.
Seiring dengan perkembangan zaman, lanjut Ibnu, yang ditandai dengan kian cepatnya perubahan kehidupan yang terjadi dewasa ini, GP Ansor harus turut menjaga perubahan itu agar dapat berjalan dinamis dan konstruktif.
Misalnya, melalui aksi-aksi dan pengayaan wacana yang tidak terperangkap ke dalam anarkisme dan ekstremitas di luar gerakan GP Ansor.
Selain itu, berbagai gejala sosial masyarakat yang terjadi seperti kekeringan, banjir, bencana alam, keadaan sosial kemasyarakatan, kemiskinan dan penggangguran harus menjadi fenomena yang membuka mata hati bagi para anak bangsa, tidak terkecuali GP Ansor untuk menyelesaikan segala pekerjaan tersebut.
“GP Ansor perlu merealisasikan berbagai program yang diarahkan untuk mendukung eksistensi dan perannya,” katanya.
BACA JUGA: IWAPSI Kabupaten Cirebon Bagi-Bagi Takjil
Di antaranya, sambung dia, aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berperikemanusian dan bermartabat dengan mengisi kekaryaannya di segala lapisan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat berperadaban (mutamaddin).
“Utamanya bagaimana GP Ansor dapat mengkhidmatkan diri di tengah perubahan transisional demokrasi di Indonesia, baik dalam kehidupan berbangsa maupun bernegara,” pungkasnya. (Joni/Islah/lis)