KOTA CIREBON, SC– Jatah (kuota) penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di lingkungan Pemkot Cirebon hanya 242 formasi. Dari jatah formasi tersebut, rinciannya untuk P3K tenaga pendidik atau guru sebanyak 138, CPNS pendidik 104, tenaga kesehatan 65 dan sisanya tenaga teknis 35 formasi.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Cirebon, Anwar Sanusi, melalui Kepala Bidang Administrasi Kepegawaian Aparatur Sipil Negara, Sri Lakshmi Stanyawati, mengatakan, untuk pelaksanaan penerimaan calon P3K dan CPNS masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
“Sekarang kita masih menunggu info selanjutnya dari Menpan-RB dan nanti kita biasanya ada rapat persiapan, seperti menentukan tempat pelaksanaanya,” kata Sri, kepada Suara Cirebon di ruangan kerjanya, Kamis (20/5/2021).
BACA JUGA: 45 Anggota Awasi Alun-alun Kejaksan
Pelaksanaan penerimaan calon P3K dan CPNS ini, kata Sri, seperti tahun sebelumnya digabung se-Ciayumajakuning.
“Kita masih nunggu info untuk pelaksanaannya. Kalau dijadwal pelaksanaan akhir Mei, tapi sepertinya bakalan mundur, karena itu tadi kita masih nunggu informasi lebih lanjut dari Kemenpan-RB,”ujar Sri.
Terpisah, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan, Pemerintah kota (pemkot) melalui BKPPD sedang menyusun teknis pelaksanaan. Karena seleksi kali ini, berjalan untuk penerimaan 104 pegawai berstatus CPNS, serta 138 tenaga pendidik berstatus P3K.
Dia mengakui jika memang sebetulnya kebutuhan pegawai yang diajukan jumlahnya jauh lebih banyak dibanding dengan kuota formasi yang dikabulkan.
“Teknis pelaksanaan sedang disusun BKPPD). Setelah teknis tersusun, nanti untuk P3K teknisnya Kordinasi dengan kemendikbud. Untuk yang tenaga kesehatan dan tenaga teknis oleh pemkot ke BKN,” ujar Agus, usai menghadiri HUT bjb ke-60 tahun.
BACA JUGA: Kota Cirebon Belum Terapkan OSS
Untuk pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar (SKD), rencananya akan digelar kolektif tempatnya, kemungkinan di UMC lagi. Beberapa daerah di Ciayumajakuning sudah berkordinasi, namun informasinya Indramayu memutuskan untuk tidak ikut, karena pertimbangan lokasi yang jaraknya terlalu jauh.
“Baru empat daerah yang telah menjajaki pelaksanaan SKD kolektif. Ancang-ancangnya ya di UMC lagi. Teknisnya seperti apa, panlok dari masing-masing daerah yang sedang mematangkannya,” tandasnya. (Surya)