KABUPATEN CIREBON, SC- Tren penyebaran Covid-19 yang cukup dinamis di Kota dan Kabupaten Cirebon menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Terlebih, Kota Cirebon kini menjadi satu-satunya wilayah yang masih dalam kategori zona merah penyebaran Covid-19 di Jawa Barat, namun kini telah berubah menjadi zona oranye.
Oleh karena itu, Pemprov Jabar di bawah komando Satpol PP Jabar menggelar kegiatan dengan sandi operasi “Bakti Praja” dengan titik tekan melakukan edukasi dan sosialisasi dan operasi “Praja Wibawa” yang lebih menekanan pada aspek yustisi dan non yustisi.
Kasatpol PP Jabar, Ade Afriandi mengatakan, kegiatan operasi tersebut difokuskan pada wilayah perbatasan Kabupaten dan Kota Cirebon. Salah satunya yakni menyediakan rapid tes antigen masal dengan melibatkan sejumlah pihak. Sasarannya adalah, pengendara yang melintas di batas dua wilayah tersebut digiring untuk melakukan rapid tes antigen.
“Siapapun yang melintas ke batas wilayah ini tidak dilarang atau dibatasi. Tapi mereka yang melintas baik itu dari kota ataupun kabupaten, diimbau semua dan kita giring untuk melakukan rapid antigen dulu,” ungkap Ade di sela kegiatannya belum lama ini, Minggu (30/5/2021).
Menurut Ade, kegiatan yang digelar selama tiga hari sejak 29 sampai 31 Mei 2021 itu dilakukan dengan menyiapkan stasioner non yustisi yang menitik beratkan pada pengendara roda dua maupun roda empat.
Kegiatannya sendiri digelar di empat titik, yakni Gedung Negara (Bakrowil), Jalan Tuparev, Kedawung, dan Ciperna Kota maupun Kabupaten Cirebon. Dikatakan Ade, operasi Praja Wibawa menitikberatkan pada aspek yustisi dan non yustisi. Mengingat, Cirebon merupakan wilayah yang cukup strategis untuk mobilitas masyarakat.
“Data terakhir yang kita miliki di Satgas juga mengalami kenaikan kasus Covid-19 di Kota Cirebon. Oleh karena itu, kita melibatkan semua unsur untuk edukasi dan sosialisasi,” kata Ade.
Selain melakukan pemeriksaan rapid test antigen, lanjut Ade, tim yang terlibat juga mobile di ruang publik seperti pasar, alun-alun, pusat perbelanjaan dan lainnya. Jika ditemukan pelaku perjalanan dengan hasil reaktif, nantinya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR yang akan dikoordinasikan dengan tempat warga tersebut tinggal.
“Rapid test antigen kita siapkan secara gratis untuk pelaku perjalanan. Ini untuk memastikan bahwa pelaku perjalanan ini betul-betul sehat,” paparnya.
BACA JUGA: Satlantas Polres Ciko Kawal Distribusi Vaksin
Untuk jumlah pelaku perjalanan yang telah dilakuk rapid tes antigen di hari pertama untuk di wilayah Kota Cirebon, tepatnya di Kecamatan Kesambi berjumlah 69 orang dengan 68 hasil negatif dan 1 reaktif. Sedangkan di Kabupaten Cirebon tepatnya di Kecamatan Kedawung yang melakukan rapid antigen berjumlah 104 orang dan hasilnya semua negatif.
“Untuk hari kedua pada tanggal 30 mei 2021 operasi dilanjutkan di Pasar Kramat. Kami menemukan 1 orang yang reaktif di tempat yang bersamaan di Area Gerbang Komperta Kalikoa Kabupaten Cirebon. Juga dari hasil pemeriksaan rapid antigen di Gedung Negara, sebanyak 58 orang hasilnya dinyatakan negatif. Sedangkan, 1 orang ber-KTP warga Astana Gunungjati dinyatakan reaktif,” ungkapnya. (Islah)