Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Cirebon

Harga Kedelai Melejit Perajin Tempe Menjerit

by Admin
Selasa, 8 Juni 2021
in Cirebon
Reading Time: 4 mins read
A A

Perajin tempe asal Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon tengah melakukan salah satu proses produksi tempe di tengah harga kedelai yang melejit tinggi, Senin (7/6/2021).* Foto: Baim/Suara Cirebon

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

HARGA kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tahun dan tempe, saat ini mengalami kenaikan yang sangat drastis. Kondisi tersebut membuat perajin tempe di Kota dan Kabupaten Cirebon menjerit.

Salah seorang perajin tempe asal Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Awas (47) menuturkan, harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe kini berada di kisaran Rp11 ribu per kilogram (kg)-nya.

“Padahal sebelum pandemi Covid-19 harga kedelai hanya Rp7 ribu per kilo. Dengan adanya kenaikan harga kedelai yang sangat tinggai ini kami tentu sangat kerepotan,” kata Awas, saat ditemui Suara Cirebon, Senin (7/6/2021). 

Awas mengaku telah membuka usaha pembuatan tempe semenjak tahun 2014 ini. Saat itu, setiap hari produksi tempenya menghabiskan kedelai di kisaran 1,2 kwintal. Produksi pembuatan tempenya menggunakan dua tungku produksi serta memperkerjakan dua pekerja setiap harinya.

“Semenjak harga bahan baku melejit hingga Rp11 ribu-an per kilonya, produksi terpaksa kita turunkan karena keuntungannya minim sekali,” ujarnya.

Kini, lanjut Awas, dirinya hanya memproduksi tempe di kisaran 60 hingga 70 kg saja saja setiap harinya, sangat jauh mengalami penurunan produksi.

“Saat ini pun, saya hanya produksi satu tungku dan mempekerjakan satu pegawai, karena hasil dari penjualan tempe dengan biaya produksi tidak sebanding, kalau ini terus terjadi bagaimana saya menjalankan usaha sebagai penopang ekonomi keluarga,” keluhnya.

Untuk itu ia menyiasati kondisi ini dengan sedikit mengurangi ukuran tempenya, tanpa mengurangi kualitas produksi. Meski kerap mendapatkan keluhan dari para pelanggannya, namun pada akhirnya konsumen pun memahami kondisi akibat mahalnya harga bahan baku tersebut.

Ia berharap, pemerintah segera melakukan langlah untuk menyetabilkan harga kedelai ke harga sebelum pandemi. Awas mengaku tidak berani menaikkan harga jual tempe karena hal itu berisiko ditinggal pelanggan. 

“Pelanggan tempe saya ini kebanyakan masyarakat menengah ke bawah. Kalau harus membeli tempe lebih mahal dari biasanya  kasihan juga  mereka, sementara biaya produksi sangat mahal,” imbuhnya

Dirinya khawatir, jika pemerintah tidak segera turun tangan, harga kedelai impor akan semakin melejit dan perajin tempe kecil seperti dirinya bisa gulung tikar.

“Kami sebagai pelaku usaha kecil berharap ke depan pemerintah dapat membantu dan memberikan perhatian kepada kami, agar kami  dapat menjalankan usaha. Tentunya dengan menstabilkan harga kedelai. Pasalnya selama ini kenaikan kedelai tidak menentu bahkan dalam kurun satu minggu pernah mengalami kenaikan hingga dua kali, meskipun kenaikan itu tidak tinggi namun ini sangat berdampak kepada kami,” tegasnya.

Ia menyebut, sudah sewajarnya jika pemerintah mensubsidi harga kedelai bagi perajin tempe agar usaha tempe dan tahu yang rata-rata dilakukan kelas rumahan tersebut, bisa tetap berjalan.

“Kami ingin ada subsidi kedelai dari pemerintah khususnya kami sebagai pelaku usaha kecil, sehingga keberlangsungan usaha kami dapat terus berlanjut,  namun kalau harga bahan baku kedelai impor terus melambung tanpa diimbangi kenaikan harga jual produknya, tentunya  usaha kami terancam berhenti,” tandasnya.

Gulung Tikar

Hal yang kurang lebih sama dirasakan Fari Mala, pemilik pabrik tempe rumahan yang berada di Jalan Benteng, Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

Fari sapaan akrabnya mengatakan, sebelumnya pabrik tempe rumahan yang dikelolanya sudah berdiri sejak tahun 1981.

“Pabrik tempe kami berdiri pada tahun 1981, pada tahun 2010an atau sebelum Covid-19, harga kedelai hanya Rp6.800 besar-besarnya Rp7.000. Tapi setelah pandemi harga-harga mulai naik dari Rp9.000 hingga sekarang Rp11.000, nanti mungkin bisa lebih,” papar Fari, belum lama ini.

Ia sudah tidak kuat lagi memproduksi tempe, karena harga kedelai yang semakin melambung.

“Biasanya kami memproduksi tempe 60 kg hingga 80 kg, dari 1,5 kwintal kedelai. Kedelai pun kami dapat dari Amerika, karena kualitas serta harganya yang masih murah,” jelasnya.

Dilanjutkan Fari, akibat harga kedelai yang terus naik, banyak perajin tempe yang gulung tikar termasuk dirinya.

BACA JUGA: Perajin Tempe Naikkan Harga Jual

Banyaknya pabrik tempe yang gulung tikar, bukan hanya disebabkan oleh naiknya harga kedelai, akan tetapi kurangnya minat generasi muda untuk meneruskan usaha pabrik tempe tersebut.

“Zaman sekarang, anak muda itu pada malu untuk meneruskan pabrik tempe ini, karena pikirnya sekolah sudah tinggi tapi hanya menjadi pekerja di pabrik tempe ini,” ujarnya.

Untuk kedepannya, lanjut Fari, semoga pabrik tempe terus berjalan, dan semoga banyaknya minat dari generasi muda yang mau meneruskan usaha pabrik tempe ini.

“Jangan hanya gengsi yang di depankan, tanpa adanya penerus dari usaha ini, mungkin tempe di Indonesia akan punah,” pungkasnya. (Baim/Yusuf)

Tags: CirebonKabupaten CirebonKecamatan PalimananKota CirebonSuara Cirebon

Admin

Berita Terkait

Cirebon

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Cirebon

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version