Menurut Imron, para santri adalah orang-orang yang beruntung karena mendapat pendidikan dan pergaulan di pesantren, sehingga menjadi orang-orang yang baik. Karena, Kabupaten Cirebon masuk dalam zona merah peredaran narkotika dan minuman beralkohol, pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, tidak sesuai dengan sebutan Cirebon sebagai kota wali.
“Para santri ini adalah orang orang beruntung karena dididik dan pergaulannya di pesantren,” kata Imron.
Selepas mengenyam pendidikan di pesantren, kata Imron, para santri diminta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebagai modal untuk menggapai mimpi. Di era globalisasi ini, semua terbuka untuk siapapun.
“Saat ini tidak dilihat dari kampung atau kota,” jelasnya.
BACA JUGA: 360 Santri Asal Tegalgubug Ikuti Rapid Test Antigen
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren An-Nashuha Kabupaten Cirebon, Drs KH M Usamah Mansyur, M.Pd mengatakan, tantangan yang saat ini dihadapi santri adalah pandemi Covid-19. Maka dari itu santri juga harus berikhtiar untuk mencegah penularannya.
“Harus berhati-hati, mobilitas jangan terlalu tinggi dan banyak istirahat karena ini ikhtiar kita,” ucapnya. (Islah)