JELANG pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejumlah sekolah di Kota Cirebon terus melakukan simulasi. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon pun menganjurkan simulasi PTM lebih ditingkatkan.
Kepala Disdik Kota Cirebon, Irawan Wahyono mengatakan, pelaksanaan simulasi PTM di berbagai tingkatan sekolah masih perlu dievaluasi khususnya menyangkut pengadaan protokol kesehatan.
“Hasil evaluasinya harus sering mengadakan simulasi PTM kemudian peningkatan pengadaan protokol kesehatan,” kata Irawan, Selasa (22/6/2021).
Irawan belum dapat memastikan seluruh sekolah di Kota Cirebon dapat melakukan simulasi PTM. Karena baru beberapa sekolah yang melakukan simulasi PTM.
“Tentunya pelaksanaan di tengah wabah penyakit Covid-19 kami harus lebih ekstra lagi pengawasannya, kami juga belum bisa memastikan PTM dilaksanakan di bulan Juli,” ujar Irawan.
Menurut Irawan, simulasi PTM tidak boleh melibatkan siswa, hanya melibatkan tenaga pengajar saja, karena harus ekstra ketat.
Mengenai teknis kegiatan belajar mengajar, Irawan menjelaskan, akan menggunakan sistem rolling atau berganti. Seperti, hari Senin sampai Selasa KBM di sekolah kelas satu dan kelas dua seterusnya pun begitu.
“Pembelajaran juga dibatasi hanya dua jam dan seminggu dua hari. Per kelas juga kami batasi hanya 25 persen. Karena menyesuaikan jarak,” kata Irawan.
Irawan juga memastikan, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan tetap dilaksanakan dengan menggunakan sistem blended learning.
“Semisal, saya ngajar di kelas satu SD ini, secara berlansung juga PJJ tetap dilaksanakan, siswa yang di rumah juga masih bisa belajar dengan sistem blended learning (pembelajaran campuran),” ujarnya.
BACA JUGA: DPRD Buka pengaduan PPDB, Masyarakat Disilakan Melapor jika Menemukan Kecurangan
Sementara Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi berharap, pelaksanaan PTM dapat dilaksanakan pada tahun ini. Ia juga memastikan hasil simulasi akan di evaluasi.
“Terutama mengenai kelengkapan dan prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan di setiap sekolah,” kata Sekda. (Surya)