KOTA CIREBON, SC- Pemerintah Kota Cirebon menargetkan pengurangan mobilitas warga hingga 30 persen, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon yang juga Ketua Satgas Covid, Agus Mulyadi terkait target PPKM Darurat, yang salah satu bentuknya menutup akses masuk Kota Cirebon 24 jam.
Menurut Agus, dari hasil evaluasi dan analisis, PPKM Darurat Jawa-Bali selama sepekan berjalan, pengurangan mobilitas warga baru mencapai 14 persen.
“Meskipun belum sesuai dengan target, pencapaian 14 persen sudah baik untuk pengurangan mobilitas warga se-Kota Cirebon,” kata Agus, Selasa (13/7/2021).
Menurutnya, untuk mencapai target 30 persen pengurangan mobilitas warga, tidaklah mudah. Sebab, masih banyak warga Kota Cirebon yang ke luar rumah selama PPKM Darurat diterapkan.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, H Nashirudin Azis, mengatakan, dengan banyaknya jalan yang disekat membuat masyarakat lebih memilih beraktivitas di rumah. Terlebih, lanjut Azis, sejumlah toko dan mal ditutup terkecuali yang berkaitan dengan sector esensial atau kebutuhan sehari-hari.
“Jadi terlihat lebih relatif lenggang lalu lintas di dalam Kota Cirebon. Dan sudah terjadi penurunan yang signifikan,” kata Azis.
BACA JUGA: Akses Masuk Kota Cirebon Ditutup 24 Jam
Azis berharap dengan pola penutupan di sejumlah ruas jalan dalam kota ataupun akses yang menuju Kota Cirebon dapat mengurangi angka kasus Covid-19.
“Mudah-mudahan dengan pola seperti ini dapat mengurangi tingkat terpapar kasus positif Covid 19 di Kota Cirebon. Karena sejauh ini jika dirata-ratakan selama satu minggu ini menurun,” tandasnya. (Surya)