CIREBON, SC- Eks pekerja migran di Kabupaten Cirebon kini mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cirebon. Melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Pemkab merealisasikan program penanganan eks migran dengan menggelar pelatihan tataboga di aula kantor Kecamatan Kapetakan, Rabu (22/9/2021).
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Cirebon, H Eman Sulaeman, mengatakan, untuk tahap pertama ini pelatihan menyasar eks migran yang ada di Kecamatan Kapetakan. Hal itu mengingat, Kapetakan merupakan salah satu daerah yang paling banyak pekerja migrannya.
“Hasil koordinasi kami dengan Disnakertrans, pekerja migran dari Kecamatan Kapetakan paling banyak. Makanya kita putuskan pelaksanaan kegiatannya di situ (Kapetakan, red),” ujar Eman.
BACA JUGA: Siap Terapkan PJJ di PAI, IAIN Cirebon Gandeng UT Latih Dosen Bikin Modul Pembelajaran
Dijelaskan Eman, pekerja migran yang berkesempatan mendapat pelatihan tersebut ialah mereka yang bermasalah secara sosial dan pekerja migran yang menjadi korban tindak kekerasan. Tujuan dari kegiatan tersebut, lanjut Eman, untuk meningkatkan taraf ekonomi dan sekaligus mendorong UMKM agar bisa berjalan.
“Mereka dibekali keterampilan tataboga, bagaimana cara membuat kue seperti bolu dan kue lainnya yang viral di medsos. Jadi intinya untuk peningkatan ekonomi dan pemberdayaan keluarga,” kata Eman.
Selain itu, pihaknya juga mengarahkan cara pembuatan kue tersebut direkam video kemudian diunggah di Youtube atau di medsos lainnya. Sehingga, selain mempunyai penghasilan dari menjual kue, nantinya mereka juga mendapat penghasilan tambahan dari medsos yang dikelola dengan baik. Setidaknya, pangsa pasar kue hasil olahannya bisa merambah hingga keluar daerah.
“Apalagi pekerja migran yang masih muda-muda, sudah biasa menggunakan medsos harus bisa memanfaatkan medsos untuk pengembangan usahanya,” paparnya.
Dia menambahkan, pelatihan ketrampilan di kecamatan tersebut diikuti oleh 25 eks pekerja migran dengan sistem pelatihan kelompok. Dengan sistem tersebut, pihaknya memberikan keleluasaan kepada mereka untuk berkreasi mengolah bahan baku yang akan dibuat kue atau pun olahan makanan lainnya.
“Jadi itu sesuai keinginan kelompok mereka. Bagi kelompok yang dekat laut bisa saja mengolah ikan dan lainnya,” tegasnya.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Jungjang Geruduk Ruang Bupati Cirebon
Sisi positif dari pelaksanaan kegiatan tersebut, imbuh Eman, ternyata mendapat respon positif dari camat setempat. Rencananya, pihak kecamatan bakal melanjutkan program tersebut melaui kegiatan serupa guna mematangkan eksistensi mereka pada dunia tataboga.
“Nanti camatnya akan menganggarkan kegiatan lanjutannya melalui PIK,” terangnya. (Islah)