RUMAH kediaman Ahmad, warga Dusun 1 Pajiaten RT 01 RW 02, Desa Lebakmekar, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, ambruk rata dengan tanah, Rabu (22/9/2021) petang kemarin.
Saat kejadian, cuaca cukup cerah bahkan tidak ada hujan maupun angin kencang. Diduga, kondisi rumah lapuk karena dimakan usia, khususnya bagaian atapnya telah keropos.
“Kalau saat kejadian sih cuaca cerah, tidak ada angin kencang atau hujan. Juga tidak ada hal-hal yang mencurigakan yang menunjukkan rumah akan ambruk,” kata Ahmad kepada Suara Cirebon, Kamis (23/9/2021).
Menurutnya, turut tinggal di rumah itu enam anggota keluarga lainnya. Pasalnya, selain keluarganya terdapat juga mertuanya yang ikut tinggal di rumahnya yang kini ambruk tersebut.
“Ada dua Kepala Keluarga (KK) dan juga juga mertua, sehingga total ada tujuh orang yang menempati rumah. Alhamdulillah kami semua selamat, tidak ada korban jiwa. Padahal saat rumah kami ambruk, istri dan mertua saya ada di dalam rumah, beruntung mereka bisa menyelamatkan diri,” ujarnya.
Ahmad mengatakan, rumah yang ditempatinya itu memang kondisinya sudah berumur dan sebagian material bangunan sudah keropos terutama bagian atapnya. Diakui Ahmad, struktur bangunan rumah tersebut setengah tembok dan sebagian lagi merupakan papan GRC.
BACA JUGA: Dilepas Bupati Cirebon Berobat ke RSHS Bandung, Bocah Asal Gempol Idap Cerebral Palsy
“Saya merasa bingung apakah bisa membangun kembali rumah yang telah ambruk total ini? Kerja aja gak menentu, mau dapat uang dari mana? Saya berharap ada bantuan dari pemerintah biar ada rumah yang bisa di tempati dengan aman,” harapnya.
Sementara itu, Kuwu Lebakmekar Alek Setiawan, mengatakan saat mendapatkan informasi adanya salah satu rumah warga yang ambruk, pihaknya langsung melakukan evakuasi keluarga korban ke tempat yang lebih aman.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BPBD dan juga Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, maupun muspika Kecamatan Greged, dalam upaya memberikan bantuan. Kini, lanjut Alek, Amhad dan seluruh penghuni rumah yang ambruk itu menempati tenda daurat yang dipinjamkan BPBD Kabupaten Cirebon.
“Alhamdulillah, mereka memenuhi usulan kami, dengan mengupayakan tenda darurat untuk ditempati mereka selama proses pembangunan rumah tersebut berjalan,” ungkap Alek.
Alek mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya yang terbaik dan maksimal bagi warganya tersebut.
“Insyaallah pihaknya akan melakukan upaya yang terbaik dan maksimal, meskipun saat ini anggaran Dana Desa (DD) yang dialokasikan memang belum ada untuk itu. Saya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon dan juga Baznas serta Dinsos, maupun instansi lainnya, mudah-mudahan dapat segera direalisasikan usulan kami,” pungkasnya. (Baim)