MAJALENGKA, SC- Naiknya status Kabupaten Majalengka dari level 2 ke level 3 PPKM tak banyak merubah sikap dan prilaku masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Sebagian masyarakat bahkan terkesan abai terhadap protokol kesehatan terutama di tempat-tempat umum.
Situasi itu terlihat didi sejumlah tempat warga beraktivitas,seperti pasar,tempat terbuka atau di tempat keramaian lainnya. Warga yang sedang beraktivitas sebagian terlihat tak menggunakan masker. Di Pasar Cigasong misalnya,sebagian terlihat abai terhadap protokol kesehatan Covid-19, seperti tak memakai masker. Kondisi itu sangat disayangkan,apalagi saat ini kabupaten Majalengka kembali berada di level 3 PPKM.
Kapolsek Cigasong, AKP Atik Suswanti mengatakan, pihaknya menugaskan anak buahnya untuk berpatroli dan selalu mengingatkan masyarakat agar patuh protokol kesehatan.“Kami terus mengingatkan pada warga agar selalu mematuhi prokes,seperti memakai masker,” katanya.
Menuru Kapolsek, dengan cara mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker, maka mata rantai penyebaran virus corona bisa dicegah.
“Kami berharap warga khususnya di Cigasong ini dapat menghindari keramaian, tidak keluar rumah jika tidak ada sesuatu yang mendesak, ikuti protokol-protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah,” tandasnya.
BACA JUGA: Seniman, Arsitektur dan Desainer Berekspresi lewat Media Tanah
Sementara itu, ketersediaan vaksin Covid-19 di Kabupaten Majalengka kembali tercukupi, bahkan untuk 10 hari kedepan. Sebelumnya program vaksinasi sempat terkendala akibat ketersediaan vaksin. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Harizal Harahap mengatakan, saat ini ada sekitar 200.000 vaksin dari berbagai jenis. Vaksin-vaksin tersebut bisa digunakan untuk semua golongan, dari mulai remaja hingga lansia.
“Alhamdulillah,sekarang vaksin banyak, ada 200.000 lebih.Dan itu kita perkirakan cukup sampai 10 hari ke depan,” katanya, Senin (25/10/2021).
Kosongnya vaksin beberapa waktu lalu,kata Harizal sempat membuat down semangat mereka untuk menjalani vaksinasi. Sekarang tinggal penggerakan masyarakat saja. “Masyarakat ada yang belum tahu (kalau vaksin sudah tersedia), karena kemarin kan vaksin kosong. Jadi sekarang banyak sosialisasi lagi,”jelasnya. (Dins)