JALAN setapak itu kini nyaris hilang tertutup semak belukar. Tak hanya itu, tidak tersisa satupun puing-puing bangunan warung ataupun jejak yang menunjukkan jika di kawasan tersebut pernah ada satu lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Ya setelah kruang lebih dua tahun tak terjamah warga dan wisatawan, akses jalan setapak menuju Curug Gentong di Blok Pager Gunung, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon dipenuhi semak belukar. Padahal, dua tahun sebelumnya, di kawasan itu berdiri sejumlah warung yang menjajakan makanan dan minuman bagi wisatawan yang berkunjung ke Curug Gentong tersebut.
Kawasan wisata itu bukan sengaja ditelantarkan, namun, kekurangan dana serta perhatian pihak terkait, mengakibatkan, Curug Gentong seperti tak bernyawa.
Pengelola Bumu Perkemahan (Buper) Pasir Parat, Datuk salah satu sosok yang tahu betul kondisi Curug Gentong mengatakan, pengelola curug mengalami kesulitan dana untuk perawatan dan penambahan fasilitas. Tidak hanya itu, masalah perizinan ke pihak Perhutani juga cukup sulit.
“Kendala di dana dan pengurusan surat-surat ke atas (Perhutani, red) belum jelas, makanya ditinggal,” tutur Datuk kepada Suara Cirebon, Kamis (28/10/2021).
Datut menuturkan, Curug Gentong hanya bertahan dua tahun. Sejak di buka kali pertama pada 2016, Curug Gentong sebenarnya cukup banyak pengunjung. Khususnya, pengunjung dari wilayah Cirebon. Bahkan, beberapa kali terdapat wisatawan asing yang menginap di kawasan Curug Gentong itu.
“Ada bule kesini buat menginap. Katanya sih guru disini,” katanya sembari menunjukkan jalan menuju Curug Gentong.
Bersama perangkat desa setempat dan datuk, wartawan SC dituntun menuju lokasi. Namun, sayang jalan setapak menuju bawah curug yang hanya tinggal beberapa meter lagi, justru tertutup rapat oleh semak belukar. Perangkat desa pun menyayangkan hal ini. Namun apa mau dikata, biaya yang cukup besar tak dapat ditanggung sendiri.
“Dulu sih di sini (batu yang penuh semak belukar) jadi spot swafoto. Kita tidak bisa ke bawah soalnya susah jalannya ketutup, bahaya. Tapi, ada saja wisatawan yang nanya kenapa ditutup apalagi pas awal ditutup, itu banyak yang nanyain,” ujarnya.
BACA JUGA: Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon Sebut Pembangunan Pariwisata Perlu Dibantu
Pada saat SC melakukan survei pun, sangat sulit mendapatkan gambar curug. Dikarenakan, akses jalan tertutup semak belukar, yang justru berpotensi membahayakan nyawa.
Datuk dan yang lain berharap agar pemerintah, khususnya bidang pariwisata pada Disbudparpora dapat mensupport Cipanas untuk mengembalikan eksistensi wisata yang telah padam. Juga, mengembangkan, potensi wisata lainnya. (Sarrah/job)