MAJALENGKA, SC- Intensitas hujan yang mulai tinggi di wilayah Kecamatan Argapura dan sekitarnya menyebabkan terjadinya longsor dan pergerakan tanah, akibatnya, projek pembangunan gerai penunjang Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Panyaweuyan, Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura ambruk.
Ambruknya bangunan projek yang masih dalam tahap pengerjaan tersebut menurut Camat Argapura,Wawan Kurniawan diduga akibat adanya pergerakan tanah di wilayah itu. “Musibah robohnya proyek gerai itu terjadi pada akhir Oktober lalu. Saat kejadian cuaca di lokasi dalam keadaan hujan,” katanya, Selasa (9/11/2021).
Beruntung, kata Wawan, tidak ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut. “Tidak ada korban saat projek tersebut roboh. Kejadiannya tanggal 30 kemarin, cuaca saat itu hujan. Mungkin sekitiar Magrib terjadi pergeseran tanah sehingga mengakibatkan terganggunya pondasi dan bangunan yang sedang dibangun,” jelasnya.
Terkait pembangunan sendiri, kata dia, projek tersebut milik dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Dalam pelaksanannya, projek pembangunan gerai penunjang ODTW Panyaweuyan itu dianggarkan sekitar Rp 4 miliar.
“Pembangunan itu milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, rencananya akan dibangun gerai sebagai fasilitator penunjang wisata Panyaweuyan. Untuk anggarannya setahu saya sekitar Rp4 miliar lebih,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Disparbud Iding Solehudin mengatakan, untuk sementara, musibah itu diduga dipicu curah hujan yang mulai sering turun di daerah itu. Namun, pihaknya ingin mengetahui pemicu secara pasti.
“Kejadiannya untuk sementara ini kami masih menunggu hasil kajian-kajian dari institusi apakah itu masuk ke force majeure atau gimana, kita tunggu juga saja,” kata Iding seusai menghadiri rapat gabungan komisi 2 dan 3 DPRD Majalengka.
Diakuinya, saat kejadian, di daerah tersebut memang sempat turun hujan. Namun, pihaknya menginginkan kajian ilmiah terkait kemungkinan lain terkait penyebab robohnya bangunan itu.”Nanti kita lihat aja dan kita tunggu juga hasil kajiannya seperti apa. Insya Allah kami akan lanjutkan (pembahasan) besok dengan konsultan perencana, konsultan pengawas sekaligus pelaksana,”terangnya.
BACA JUGA: Tujuh Satwa Dilindungi Dibebasliarkan
Ia menambahkan, pembiayaan projek berasal dari APBD Kabupaten. Namun, yang dicairkan sekitar 30 persen. “Jadi yang progresnya baru 30 persen yang dicairkan sesuai dengan tahapan pencairan dalam dokumen kontrak. Sedangkan progres pembangunan saat ini diperkirakan sudah di atas 60 persen,” tambahnya.
Sementara berdasarkan laporan dari Pemerintah Desa Sukasari Kaler kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka menyebutkan, robohnya bangunan proyek terjadi pada Minggu (30/10/2021), sekitar Pukul 18.15 WIB. Dalam laporan Pemdes disebutkantelah terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh peningkatan curah hujan yang sangat tinggi di wilayah setempat. Hal itu mengakibatkanadanya abrasi tanah dan kerusakan pada sebagian kontruksi projek pembangunan Gerai Plaza yang berlokasi di Blok Minggu, Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura. (Dins)