KOTA CIREBON, SC- Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia (RI) mengingatkan Pemerintah Kota Cirebon antisipasi dampak perubahan iklim, mengingat posisi Kota Cirebon sebagai salah satu daerah pesisir yang memiliki bibir pantai cukup panjang.
Hal itu dikemukakan Deputi Bidang Sistem Nasional Wantannas, Mayjen TNI Moh Hatta Usmar Rukka saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Cirebon, Rabu (24/11/2021).
Menurut Hatta, selain Kota Cirebon, pihaknya telah menyisir daerah pantai utara (Pantura) lainnya, seperti Pekalongan dan Demak.
“Kunjungan kerja di Wilayah Pantai Utara atau Pantura ini berkaitan dengan antisipasi perubahan iklim, ada tiga daerah yang kita kunjungi, Kota Cirebon, Demak sama Pekalongan untuk mendapatkan data dan fakta di lapangan,” kata Hatta kepada awak media, di sela kunjungan.
Hatta menyebut, data tersebut akan dibahas dalam sidang untuk merancang strategi nasional. Hatta menilai perubahan iklim terlebih di wilayah pantai utara menjadi perhatian pemerintah karena dampaknya akan sangat besar.
“Fenomena lingkungan hidup saat ini luar biasa. Bahkan bisa menjadi ancaman faktual terhadap keamanan nasional. Jika tidak segera ditanggulangi maka berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Hatta menegaskan, tiga hari kunjungannya ke tiga daerah pantura termasuk Kota Cirebon, membuktikan hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat.
Bukan hanya itu saja, kedatangan mereka di antaranya untuk melihat manajemen pengolahan sampah dan penanggulangan lingkungan hidup yang sudah dilakukan di Kota Cirebon.
Sementara itu, Walikota Cirebon Nashrudin Azis menjelaskan Pemerintah Kota Cirebon telah melakukan berbagai upaya penanggulangan dampak perubahan iklim.
“Kunjungan Dewan Ketahanan Nasional yang dipimpin oleh Mayjen TNI Hatta ini berkah buat kita,” kata Azis.
Dengan kunjungan ini, kata Azis, Pemkot Cirebon bisa mendapatkan banyak masukan untuk penanggulangan perubahan iklim.
“Permasalahan yang terjadi di Kota Cirebon bisa didengar langsung oleh mereka. Sehingga bisa langsung disampaikan kepada pemerintah pusat,” kata Azis.
Pada kesempatan itu Wali Kota juga menjelaskan sudah banyak yang dilakukan Pemkot Cirebon dalam bidang lingkungan hidup, sampah hingga perubahan iklim.
“Saat ini, penerimaan hibah pengolahan sampah dari Pemerintah Jerman juga tengah berproses,” kata Azis.
BACA JUGA: Pemdes Dukuh Harap BBWS Cimanuk Cisanggarung Serius Atasi Eceng Gondok
Dikatakan Azis, Kota Cirebon memiliki visi Sehati kita wujudkan Kota Cirebon sebagai kota kreatif berbasis budaya dan sejarah. Pembangunan di bidang lingkungan hidup masuk pada misi ketiga yaitu meningkatkan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana umum berwawasan lingkungan. Misi ini diemban oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Adapun upaya terkait pengendalian dampak perubahan iklim dan sampah yang dilakukan Pemkot di antaranya program kampung iklim (proklim) yang sudah dilakukan di 14 RW.
“Proklim ini juga sudah diarahkan ke semua RW di Kota Cirebon. Melalui program dari Kementerian Lingkungan Hidup ini RW 08 Merbabu Asih, Kelurahan Larangan menjadi satu-satunya daerah yang mendapatkan tropi proklim lestari pada 2018 lalu,” pungkasnya. (Surya)