CIREBON, SC- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menjalani audit surveillance untuk mendapatkan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) 9001 2015. Audit tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Kamis-Jumat (2-3/12/2021).
ISO merupakan salah satu standar internasional dalam sebuah sistem manajemen untuk pengukuran mutu organisasi. Mereka memegang peranan penting dalam mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan yang ingin bersaing secara global dan salah satu cara untuk meningkatkan sistem manajemen mutu.
Ketua LPM IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Ayus Ahmad Yusuf MSi menjelaskan, audit ISO 2015 ini lebih kepada manajemen, yaitu untuk meningkatkan pelayanan akademik di kampus setempat.
“Ini dilakukan untuk penjaminan mutu di IAIN Syekh Nurjati Cirebom agar dapat terjamin dengan baik,” kata Ayus saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/12/2021).
Dia mengungkapkan, audit ISO 2015 merupakan bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang telah dicanangkan LMP IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Selain itu, lanjut Ayus, kampus setempat juga secara berkala menjalani audit yang dilakukan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk meningkatkan kualitas akademik di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Audit ISO ini dilakukan oleh pihak eksternal, sehingga prosesnya lebih tajam lagi. Ada berbagai audit yang kita jalani, kita ada SPMI, SPME, BAN-PT, ISO, dan lainnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Rektor IAIN Cirebon Sampaikan Progres Transformasi UISSI dan BLU, Ini Konsekuensinya
Dari berbagai audit tersebut, terang Ayus, dapat saling melengkapi. Sehingga pihaknya dapat terus melakukan perbaikan demi pelayanan akademik yang semakin prima di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Bahkan, pihaknya berencana untuk menaikan level dalam standarisasi ini. Yaitu, dari ISO 2015 terkait manajemen mutu menjadi ISO 2021 yang lebih spesifik auditnya terhadap perguruan tinggi.
“ISO adalah lembaga yang profesional. Manfaatnya bagi kita nanti kita tahu celah-celah kelemahan kita yang kemudian akan kita terus perbaiki,” terangnya.
Sebelum audit ISO, Ayus memaparkan, pihaknya telah melakukan Audit Mutu Internal (AMI) dan mengevaluasi hasilnya dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) belum lama ini.
Standar yang digunakan AMI, kata dia, sama seperti yang diterapkan dalam audit ISO. Sehingga, AMI tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk menjalani audit ISO ini.
“Persiapan dalam ISO ini, ketika AMI kita menggunakan 2 aplikasi yang kita miliki. Sama seperti ISO. Harapan kita dengan berbagai audit yang kita jalani ini, pengelolaan akademik bisa lebih baik,” tandasnya. (Arif)