MAJALENGKA, SC- Ribuan hektar lahan pertanian di Kabupaten Majalengka masuk dalam katagori rawan terendam banjir, pada saat musim hujan seperti sekarang ini. Hektaran lahan pertanian yang rentan, bahkan, menjadi langganan banjir saat musim hujan sebagian besar berlokasi di wilayah utara Kabupaten Majalengka. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang mengalami gagal tanam ataupun gagal panen.
Menurut sejumlah petani di wilayah utara Kabupaten Majalengka, seperti Kecamatan Ligung, Kertajati dan Jatitujuh, hampir dapat dipastikan ketika musim hujan ada areal tanaman padi yang terendam banjir. Namun berapa luas areal yang terendam tidak dapat diperkirakan.
”Kalau terendam banjir dapat dipastikan ada setiap kali musim hujan, tetapi berapa luas yang terdampak kurang tahu. Misalnya musim penghujan tahun lalu, luas areal yang terendam di Kertajati lebih besar dari musim hujan sebelumnya,” kata Edi, petani di Desa Paku Bereum, Kecamatan Kertajati, Senin (6/12/2021).
Menurut dia, saat musim hujan sebelumnya, lahan pertanian yang terendam sangat luas. Pasalnya waktu itu kata dia, ada tanggul sungai yang jebol, sehingga air menenggelamkan areal persawahan. ”Kalau tahun lalu pasti banyak yang terendam, bahkan, jalan raya yang menuju jalan tol juga sempat terendam air cukup lama. Mudah-mudahan musim hujan sekarang tidak terjadi lagi,” harapnya.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Majalengka, mencatat ada ribuan hektare sawah yang menjadi langganan banjir saat musim hujan. Lahan tersebut tersebar di wilayah utara, merupakan daerah dataran rendah. Kepala Dinas DKPPP Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan berapa hektare sawah yang terkena dampak banjir setiap tahunnya.
Namun, ia tak menampik adanya ribuan hektare sawah yang selalu menjadi langganan banjir, khususnya di daerah utara Majalengka. “Jadi kita tidak bisa menentukan apakah akan terkena banjir. Tapi memang, tahun lalu di kita masih ada sawah yang terkena dampak banjir,” kata Iman kepada wartawan.
BACA JUGA: BMKG Kertajati: Waspada, Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut
Sesuai instruksi bupati, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan agar setiap tahunnya angka pesawahan yang terdampak banjir terus berkurang. Salah satu yang dilakukannya, menormalisasi sungai.
“Selain itu, kita juga meminta kepada para petani untuk merawat saluran irigasi yang berada di area sawahnya, agar saat intensitas hujan tinggi, tidak mengendap dan berdampak banjir,” ucapnya.
DKPPP juga terus berkoordinasi dengan dinas PUTR terkait pengadaan irigasi. Adapun pada tahun lalu, ada sekitar 7.000 ribu hektare sawah yang terdampak banjir. “Dari luas areal pertanian di Kabupaten Majalengka yang mencapai 49 ribuan, yang sering terdampak banjir di wilayah utara ada sekitar tujuh ribu hektare, khususnya sawah yang ada di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh, sering terjadi banjir,” jelasnya. (Dins)