KOTA CIREBON, SC- Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 01/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali tertanggal 3 Januari 2022 kemarin, Kota Cirebon yang dalam beberapa bulan terakhir berada di PPKM Level 1 mengalami penurunan level, masuk dalam kategori PPKM Level 2.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Cirebon, H Nashrudin Azis menyebut, salah satu penyebab turunnya status PPKM Kota Cirebon adalah vaksinasi yang mulai berkurang. Menurut Azis, selama ini Kota Cirebon terus menggencarkan vaksinasi ke semua kalangan, namun lama-lama jumlahnya menurun seiring capaian yang presentasenya makin meningkat.
“Turunnya status PPKM Level 1 ke Level 2 semata-mata karena volume vaksinasi yang kita gelar mulai berkurang,” kata Azis, Rabu (5/1/2022).
Vaksinasi yang maskin berkurang, menurut Azis, karena sudah banyak warga Kota Cirebon yang mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Azis menegaskan, dampak dari libur Natal dan tahun baru (Nataru) bukan indikator menurunnya level PPKM yang kini disandang Kota Cirebon.
“Dampak Nataru tidak ada bahkan tidak terlihat. Dan masih dalam keadaan normal, karena Pemkot gencar melakukan pengawasan saat Nataru,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon, H Agus Mulyadi mengatakan, indikator penurunan leveling sangat dinamis. Menurut Agus, indikator terutama ada pada tracing, treament dan testing, meski ada juga yang kaitannya dengan vaksinasi Covid-19.
“Indikator leveling dinamis. Khususnya penelusuranmempengaruhi leveling, kalaudi bawah 14 orang yang kontak erat dianggapterbatas,” ujarnya.
BACA JUGA: Setelah Jabatan Walikota Cirebon Selesai, Nasrudin Azis Ingin Lanjut ke DPR RI
Menurutnya, penelusuran menjadi salah satu penentu penilaian tingkatkan level PPKM di daerah. Saat ini di Kota Cirebon tidak ada penambahan kasus positif Covid-19, keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) yang stabil, hingga tingkat kematian nol. Namun, karena penelusuran kurang, maka yang sebelumnya Kota Cirebon berada pada level 1, kini turun ke level 2.
Agus menambahkan akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya tentang keputusan Kota Cirebon jadi level 2, dan akan mencari tahu tentang jumlah penelusuran yang sudah dilakukan. Padahal, Pemkot gencar melakukan penelusuran terhadap masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dan beraktivitas.
“Nanti kami akan minta Dinkes apakah tracing kita nol atau memang betul-betul tidak ada tracing atau kah memang ada input yang belum masuk,” kata Agus. (Surya)