KABUPAEN CIREBON, SC- Belum lama ini, sejumlah senior aktivis Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon mengkritisi kepengurusan DPC PKB Kabupaten Cirebon periode 2021-2026 di bawah pimpinan, Hasan Basori.
Saat disinggung soal kritikan para senior PKB tersebut, mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi, mengaku enggan berkomentar. Pria yang tengah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon mengaku memilih menunggu suasana makin memanas.
“No comment ya, nanti saja tunggu memanas,” kata Luthfi, usai mengikuti rapat paripurna pengumuman penetapan evaluasi gubernur dan penetapan persetujuan promperda tahun 2022, Kamis (6/1/2022).
Luthfi menegaskan, belum berani memberi komentar apapun. Ia memilih menunggu reaksi dan komentar anggota PKB lainnya, baru dirinya berkomentar.
“Nanti saja lah, tanya yang lain saja anggota lain dulu di fraksi,” ucapnya.
Tak hanya Luthfi, anggota Fraksi PKB lainnya seperti H Tanung dan Hj Hanifah pun enggan memberi komentar sedikitpun perihal masalah tersebut.
Bahkan, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin menyerahkan langsung persoalan itu pada Ketua DPC, Hasan Basori.
“Silakan hubungi saja langsung ketua Hasan Basori,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kepengurusan DPC PKB Kabupaten Cirebon periode 2021-2026 yang dinakhodai, Hasan Basori, sudah hampir berjalan satu tahun. Sayangnya, pergantian kepemimpinan di tubuh PKB itu dinilai sama seperti kepemimpinan sebelumnya, pasif. Kondisi tersebut membuat sejumlah senior PKB Kabupaten Cirebon angkat bicara.
Mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Sugiarto mengaku, mendapat keluhan dari para senior PKB terkait kepemimpinan dan kepengurusan PKB saat ini. Menurut Sugiarto, para senior PKB menangkap kesan, tidak ada gairah melakukan gerakan-gerakan politik. Gebrakan politik pun nyaris tidak ada alias datar datar saja.
“Kalau seperti ini terus kursi PKB di parlemen bisa turun. Wajar saja ketika senior PKB menyayangkan kepengurusan yang sekarang. Kalau dilihat juga, kepemimpinan dan kepengurusannya lebih buruk dari masa-nya Luthfi,” kata Haji Ato sapaan akrabnya, Senin (3/1/2022).
BACA JUGA: Senior Sesalkan Kepengurusan DPC PKB Pasif
Menurutnya, tahun 2022 ini sudah masuk babak pertama untuk mengatur strategi pilkada maupun pileg. Sebab, di tahun 2022 -2023 itu merupakan perang syaraf partai politik dalam menghadapi pemilu serentak di 2024 mendatang.
“Saya melihat, para senior PKB tidak masuk dalam struktural DPC. Artinya, di dalam kepengurusan itu orangnya pilih-pilih. Hanya orang-orang yang punya kedekatan, tapi tidak bisa kerja,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, jika Hasan Basori sebagai ketua DPC PKB tidak mampu mengemban amanah, lebih baik mundur, karena pertarungan politik ke depan akan sangat berat. (Sarrah/job)