BALAI Desa Suranenggala Kidul, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, mendadak ramai didatangi ratusan orang berbagai usia mulai anak-anak hingga orang dewasa, Rabu (5/1/2022).
Ratusan orang itu bukan sedang melakukan aksi demonstrasi, tetapi mengikuti upacara adat turun temurun yang dilakukan leluhur mereka, masyarakat Bedulan yakni tradisi “Caos” atau Mungga Desa.
Menurut tokoh masyarakat Desa Suranenggala Kidul, Abdi Araji, S.Pd, caos atau mungga desa merupakan prosesi penyambutan kuwu terpilih yang telah resmi dilantik di hari pertama masuk balai desa sebagai tanda memulai tugas.
“Pada prosesi caos, kuwu terpilih didampingi istri dan keluarga diarak memasuki desa di hari pertama bekerja, disambut mantan kuwu, mantan perangkat dan disaksikan tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga masyarakat,” kata Abdi kepada Suara Cirebon.
Menurutnya, tradisi itu telah dilakukan masyarakat Bedulan (sebutan lain Suranenggala, red) secara turun temurun sejak beberapa generasi.
“Tradisi caos itu memberi tahu kepada warganya bahwa kuwu terpilih sudah mungga desa atau masuk memulai bekerja di balai desa,” ujarnya.
Ia menuturkan, dalam tradisi caos kuwu tidak mengenakan baju yang dipakai saat pelantikan maupun seragam kedinasan lainnya, tetapi memakai baju adat. Dalam acara itu, lanjut Abdi, pemangku adat menyuguhkan sejaji khusus bagi para leluhur.
“Dalam prosesi caos kuwu memakai baju adat yang dihiasi bunga melati. Kuwu juga tidak naik kendaraan, tetapi berjalan kaki dari rumah menuju balai desa diiringi masyarakat setempat. Usai prosesi adat caos atau mungga desa, acara diakhiri dengan doa bersama dan dilanjut menyantap hidangan makanan,” tandasnya.
Sementara itu, Kuwu Suranenggala Kidul, Narisa mengaku bersykur dipercaya masyarakat memimpin desa kelahirannya. Ia mengaku tidak akan berleha-leha dalam membangun desa.
“Alhamdulillah kami dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin desa yang saya cintai. Kami akan tancap gas melayani masyarakat dan melakukan pembenahan, baik di bidang infrastruktur dan pertanian juga lainnya,” kata Nasira.
BACA JUGA: Sertijab Kuwu Karangreja Memanas, Kuwu Baru Pertanyakan Serah Terima Aset dari Kuwu Lama
Ia mengajak semua pihak melupakan perbedaan saat pilwu untuk bersama-sama membangun Desa Suranenggala Kidul agar lebih maju lagi.
“Pesta demokrasi pilwu sudah selesai, hal yang wajar ada yang kalah ada yang menang. Kami diberikan amanah selaku Kuwu Desa Suranenggala Kidul yang beberapa hari lalu dilantik oleh Bupati Cirebon. Semua masyarakat Desa Suranenggala yang jelas kami rangkul semua, tidak ada lagi yang namanya nomer 1, 2, 3, dan 4. Semuanya sama tujuan membangun desa. Mari bergotong royong membangun Desa Suranenggala Kidul,” pungkasnya. (Kirno)