KABUPATEN CIREBON, SC- Berdasarkan catatan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, dari 55 kasus kekerasan sepanjang tahun 2021, sebagian besar didominasi pelecehan seksual.
Lebih mencengangkan, dari kasus-kasus tersebut pelakunya sebagian besar dilakukan oleh orang terdekat, baik keluarga hingga tokoh agama.
Kepala Bidang Pusat Perlindungan Anak (P2A) DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Ida Laela Rukaeda mengungkapkan, korbannya pun bervariatif, dari anak-anak hingga dewasa. Sedangkan untuk usia dewasa, cenderung pada kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
BACA JUGA: Kekerasan Seksual Pada Anak di Masa Pandemi Meningkat, Mayoritas Melalui Medsos
“(Pelecehan seksual) kebanyakan anak-anak. Untuk yang dewasa itu kekerasan dalam rumah tangga,” kata Ida, Senin (11/1/2022).
Angka tersebut, dia memaparkan, bukan keseluruhan kasus yang terjadi di Kabupaten Cirebon. Melainkan kasus yang hanya dilaporkan dan masuk pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
“Itu hanya kasus pada kami, mungkin masih banyak kasus lainnya yang sudah masuk Polres Bidang PPA, lembaga masyarakat, dan juga mungkin banyak yang belum terlaporkan,” bebernya.
BACA JUGA: Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih: Mata Rantai Kejahatan Seksual Harus Diputus
Dia pun menyayangkan terjadinya sejumlah kasus tersebut. Meningat, para pelaku pelecehan seksual ini merupakan orang terdekat korban. Seperti keluarga, kerabat, tetangga, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Ida menjelaskan, pihaknya pun melakukan trauma healing kepada para korban. Sejauh ini, keceriaan terlihat di raut wajah anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual tersebut. Namun, pihaknya tidak dapat memastikan psikologis korban, apakah masih trauma atau sudah melupakan peristiwa nahas yang menimpanya.
“Mereka belum dapat terlihat secara kasat mata ya, hanya saja perubahan sedikit demi sedikit secara psikologis terlihat ceria tidak murung lagi. Terkait fisik para korban belum muncul tanda-tanda adanya infeksi atau semacamnya,” tutupnya. (Sarrah/job)