INSTITUT Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar Sidang Senat Terbuka, Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor XXIV di salah satu hotel di wilayah Cirebon selama 2 hari, Selasa-Rabu (25/5/2022).
Wisuda kali ini diikuti 899 wisudawan dari 3 fakultas dan pascasarjana kampus setempat yang terdiri dari, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebanyak 416 wisudawan, Fakuktas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) sebanyak 182 wisudawan, Fakuktas Syariah dan Ekonomi Islah (FSEI) sebanyak 219 wisudawan, pascasarjana sebanyak 77 wisudawan, dan doktoral 5 wisudawan.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengatakan, kebahagiaan pada momen ini tidak hanya dirasakan oleh para wisudawan dan orang tua, tetapi juga dirasakan sivitas akademika kampus setempat.
“Ini (wisuda) merupakan ekspresi rasa syukur kita kepada Allah atas jerih payah kita semua, terutama wisudawan serta wali mahasiswa atas jerih payah dalam menyelesaikan proses perkuliahan,” kata Sumanta dalam pidatonya.
Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, kata dia, tidak hanya digembleng dalam dalam bidang keilmuan sesuai jurusan yang dipilih saja. Tetapi, mereka juga digembleng dalam bidang keislaman.
“Karena sesungguhnya visi dan misi perguruan tinggi Islam (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) mengantarkan anak didiknya untuk menjadi insan yang paripurna,” jelasnya.
Sehingga, lanjut Sumanta, alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon tidak hanya ahli sesuai jurusan keilmuannya, tetapi juga ahli dalam keislaman.
“Sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Untuk itu, Sumanta mengungkapkan, para wisudawan IAIN Syekh Nurjati Cirebon memiliki misi keilmuan sesuai bidangnya dan misi keislaman sebagai distingsi perguruan tinggi agama.
“Karena 2 hal itulah yang akan mengantarkan kita pada hidup dan kehidupan yang berbahagia, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat,” ujarnya.
Untuk itu, Sumanta menerangkan, pada wisuda ini pihaknya mengusung tema “Unggul Termuka dan Beraklaq Mulia”.
“Unggul, kita bisa berkompetisi dengan alumni perguruan tinggi lain. Kita bisa memperlihatkan keunggulan kita, kompetensi kita, sehingga kita bisa berperan aktif dalam kehidupan masyarakat,” katanya.
Sedangkan terkemuka, jelas Sumanta, yaitu selain alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon ahli sesuai bidang keilmuannya juga dapat membawa misi keislaman.
“Sehingga, ekspektasi masyarakat, harapan masyarakat ketika kita terjun melayani berdasarkan keilmuan sesuai jurusannya masing-masing juga kita harus berperan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan,” terangnya.
Karena, Sumanta menuturkan, masyarakat tidak bertanya apa program studi yang dipilih saat berkuliah, tetapi mereka akan melihatnya sebagai alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Berikutnya, jelas Sumanta, adalah kaberahkla mulia. Yaitu, keberadaan alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon harus memberikan kontribusi kebermanfatan, bukan saja untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga untuk, masyarakat, bangsa, dan negara.
“Keberadaan kita harus bisa memberikan kenyamanan dan kedamaian, karena akhlak yang mulia akan memberikan dan menciptakan suasana yang damai, suasana yang sejahtera, bisa membahagiakan diri sendiri, orang tua, masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Untuk itu, Sumanta menegaskan, 3 variabel, yaitu unggul, terkemuka, dan akhlaq mulia ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Sementara itu, Dekan FSEI IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Farihin MPd mengatakan, wisudawan FITK yang berjumlah 416 pada wisuda XXIV ini tergolong sedikit. Pasalnya, jumlah wisudawan dari fakultas setempat dalam setiap wisuda biasanya lebih dari 500 wisudawan.
“Sebenarnya jumlah mahasiswa FITK yang sudah menyelesaikan skripsi dan yudisium untuk wisuda XXIV ini ada lebih dari 600 mahasiswa. Tetapi banyak yang terlambat melakukan pendaftaran, jadi yang dapat mengikuti wisuda kali ini hanya 426 saja,” katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, mahasiswa yang tidak dapat mengikuti wisuda XXIV ini akan diwisuda pada wisuda XXV mendatang.
“Oleh karena itu kita sudah memiliki cadangan untuk kengikuti wisuda berikutnya. Dalam wisuda berikutnyan kita berharap lebih dari 1000 mahasiswa FITK bisa diwisuda. Kita mendorong mereka dengan berbagai langkah untuk akselerasi,” terangnya.
Walau begitu, Farihin menegaskan, pihaknya tidak hanya fokus pada kuantitas, yaitu pada banyaknya jumlah mahasiswa yang diwisuda saja. Namun, pihaknya juga fokus terhadap kualitas lulusan.
“Para lulusan FITK harus memiliki keunggulan dari berbagai aspek, seperti dalam bidang keilmuan, emosional, dan spritiual,” ujarnya.
Sehingga, menurut Farihin, lulusan FITK memiliki sesuau yang menjadi pembeda dari lulusan lerguruan tinggi lain.
“Lulusan FITK harus menjadi suri tauladan dan inspirator untuk masyarakat yang dibingkai dalam akhlak yang mulia,” tandasnya. (Arif/Adv)