Menurut Asep, kecamatan paling banyak kasus sapi PMK terdapat di Kecamatan Gunungjati dengan 240 ekor sapi. Kemudian terbanyak kedua adalah Kecamatan Tengahtani sebanyak 70 ekor dan Kecamatan Arjawinangun 64 ekor.
Dari 685 ekor sapi yang terkena PMK, lanjut Asep, ada dua ekor yang mati dan empat ekor sapi terpaksa harus dipotong karena sakitnya sudah parah.
BACA JUGA: Aparat Antisipasi Penyebaran PMK pada Sapi
“Lalu ada 27 ekor yang sudah mulai sembuh. Ini upaya Distan melalui tiga Puskeswan yang ada di wilayah timur, tengah dan barat. Mereka kerja keras hingga tengah malam walaupun saat ini kondisi obat-obatan tidak ada stok,” kata Asep. (Islah)