Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H Agus Mulyadi, mengatakan, penghapusan pegawai honorer akan dilakukan di tahun depan. Menurut Agus, tujuan dihapusnya pegawai honorer bagian dari langkah strategis untuk membangun SDM ASN yang lebih profesional dan sejahtera, serta memperjelas aturan dalam rekrutmen pegawai.
Selain itu, lanjut Agus, tidak jelasnya sistem rekrutmen tenaga honorer menjadi penguat rencana tersebut, karena akan berdampak pada pengupahan yang kerap kali di bawah upah minimum regional (UMR).
Namun, rencana KemenPAN-RB itu, harus menjadi pertimbangan di tingkat pemerintah daerah, seperti Kota Cirebon. Pasalnya, jika rencana tersebut tetap direalisasikan, Pemkot Cirebon bakal kekurangan tenaga teknis. Hal itu tentu akan memberatkan Pemkot Cirebon.
Karena, menurut Agus, Pemkot Cirebon akan melakukan sejumlah langkah sebagai solusi atas kebijakan tersebut. Salah satunya, melalui penambahan kuota CASN (Calon Aparatur Sipil Negara).
Agus mengakui, di Kota Cirebon penambahan CASN sangat terbatas, termasuk dalam penambahan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
BACA JUGA: Guru Honorer Geruduk Disdik Kota Cirebon
“Solusinya berarti menambah kuota jumlah penerimaan ASN atau P3K,” kata Agus Mulyadi, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (8/6/2022).
Agus berharap pembukaan formasi untuk P3K bisa diisi para tenaga honorer yang selama ini telah mengabdi. Sehingga para honorer itu dapat beralih status menjadi P3K.
“Diharapkan kalau ada, mereka dapat beralih ke P3K, tapi ruang untuk P3K dibuka bebas jadi semuanya dapat bersaing,” kata Agus.
BACA JUGA: Warkina, Pegiat Literasi Pado Maco Resmi Jadi PPPK Setelah 20 Tahun Mengabdi
Untuk di tahun 2022 ini, Agus menyebutkan perekrutan P3K hanya di angka 290 dengan formasi tenaga teknis, tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan. Ia juga memastikan untuk tahun ini tidak perekrutan calon ASN.
“Tahun ini hanya untuk P3K tidak ada perekrutan calon ASN. P3K juga tidak hanya saja guru tenaga teknis dan nakes juga, jadi totalnya 290,” tandasnya. (Surya)