Langkah tersebut harus dilakukan mengingat anggaran dari Pemda Kabupaten Cirebon nilainya hanya sebesar Rp14 mliyar. Saat ini, jumlah sekolah yang telah dilakukan perbaikan sebesar 30 persen dari 300 bangunan SD yang mengalami kerusakan, baik rusak sedang maupun rusak berat. Sehingga, saat ini hanya sekolah-sekolah dengan kondisi rusak sedang saja yang masih mendominasi jumlah kerusakan sekolah di Kabupaten Cirebon. Sedangkan sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah sudah mulai menyusut karena sudah dilakukan perbaikan.
BACA JUGA: Ruang Kelas SDN 2 Cangkoak yang Ambruk Bakal Dibangun
“Dengan kondisi sekolah yang baik maka secara psikis peserta didik dapat belajar dengan baik, jadi kami harap ada dukungan lebih, baik dari pemda, pemerintah pusat maupun pihak swasta untuk turut serta berpartisipasi terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon,” bebernya.
Herri menerangkan, dari total 920 SD yang ada di Kabupaten Cirebon, sebanyak 870 merupakan SD Negeri dan sisanya sebanyak 50 merupakan sekolah swasta.
“Makanya, kami membutuhkan support baik dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk mempercepat perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Kami menargetkan perbaikan hingga 40 persen dari jumlah total sekolah yang mengalami kerusakan meskipun sebelumnya kami sudah memperbaiki 30 persen sekolah yang rusak,” pungkasnya. (Islah)