“Dari situlah nanti akan bisa diamati bagaimana pola dari lonjakan, apakah harus segera waspada atau bagaimana hasilnya berdasarkan surveilane PTM ini,” tegasnya.
Penerapan sampel pada ratusan SD, SMP, MI yang akan dilakukan, juga akan memberikan gambaran tingkat kepatuhan prokes masyarakat. Dari penerapan sampel tersebut, juga akan menjadi gambaran pada positifity rate kasus di Kabupaten Cirebon.
“Jadi pentingnya surveilane PTM adalah sebuah tools yang kita gunakan dalam rangka upaya mitigasi. Bagian deteksi dini dan respon kita terhadap pandemi Covid,” ungakapnya.
Pelaksanaan swab random akan dilakukan pada bulan Juli-Agustus atau ketika para siswa sudah memulai PTM. Sehingga, ketika siswa mulai masuk sekolah, mitigasi sudah mulai berjalan. Nantinya, setiap Puskesmas mulai bergerak minimal melakukan swab random bagi 10 persen dari populasi yang dilakukan secara berkesinambungan setiap bulan mewakili level pendidikan.
BACA JUGA: Kadinkes Jabar: Poliklinik Talasemia dan TBCRO Masih Jarang
“Kegiatan ini adalah dibuat lintas sektor, dari Disdik, Kemenag dab KCD SMA. Pertemuan ini output-nya membuat jadwal surveilane PTM. Termasuk disepakati monevnya di bulan Juli, nanti turun bersama lintas sektoral difasilitasi oleh Kabag Kesra,” pungkasnya.