“Astinet sudah fiber optik, itu jaringan tercepat,” kata Adit.
BACA JUGA: Bumdes Jaya Suta Gebang Kulon Luncurkan Internet Desa
Menurut Adit, kalau penggunaannya ditambah dengan hiburan, game dan lainnya, maka pihak Pemdes harus memasang provider lain yang kecepatannya bisa mencapai 30 sampai 50 Mbps. Hanya saja, karena menggunakan IP dinamis, sehingga dipastikan banyak kelemahan. Bahkan, keamanam datanya juga tidak akan terjamin.
Disinggung kemungkinan penambahan kapasitas, Adit mengaku setuju dengan upaya tersebut. Namun untuk peningkatan kapasitas dari 3 Mbps hingga mencapai batas yang diinginkan, diungkapkan Adit, masih terkendala anggaran.
“Kalau Mbps ditambah ya harus ngobrol sama providernya. Kita juga ingin ada peningkatan dari 3 Mbps sampai berapa gitu, tapi kan terkendala anggaran juga,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Pastikan Desa di Perbatasan Tersambung Jaringan Internet
Diberitakan sebelumnya, Jaringan internet Astinet desa yang lambat menimbulkan keresahan aparat desa di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, pelaporan kegiatan, program dan keuangan desa yang harus dilakukan secara online, terkendala akibat lambatnya jaringan internet.
Hal itu mengemuka dalam rapat kerja antara Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat, Kamis (30/6/2022).