Adapun prioritas pembangunan tahun 2023 yang dialokasikan untuk belanja operasional direncanakan sebesar Rp2,8 triliun lebih. Terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp1,7 triliun lebih, belanja barang dan jasa sebesar Rp1 triliun lebih, belanja hibah sebesar Rp39,9 miliar lebih dan belanja bantuan sosial sebesar Rp10,9 miliar lebih.
Imron menjelasakan belanja modal direncanakan sebesar Rp1 triliun lebih, terdiri dari belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp399 miliar, belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp264 miliar, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi sebesar Rp387 miliar. Serta belanja modal aset tetap lainnya sebesar Rp492 juta. Pemkab pun mempersiapkan untuk belanja tidak terduga dengan nilai yang direncanakan sebesar Rp35 miliar.
BACA JUGA: Markas Ormas di Cirebon Digerebek, 26 Anggota Diamankan
Sedangkan penerimaan utama pembiayaan dalam rangka menutup defisit anggaran tahun 2023 adalah berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya yang diprediksikan sebesar Rp215 miliar.
“Rencana pengeluaran pembiayaan pada tahun 2023 digunakan untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp40 miliar dan penyertaan modal daerah pada BUMD sebesar Rp5 miliar. Sehingga pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp45 miliar. Selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp170 miliar,” pungkasnya. (Islah)