Ia menjelaskan, penilaian objektifitasnya hanya untuk menentukan tiga nama dari total empat peserta tersebut. Setelah itu, baru penilaian subjektif dari Bupati.
Sementara selama ini, lanjut Iis, nama Hilmi Rivai santer diperbincangkan sebagai pemegang restu dari Bupati. Jika nanti benar jabatan Sekda diberikan kepada Hilmi, ia ingin agar semua pihak mendukungnya.
“Itu bisa saja jadi kenyataan,” kata Iis.
Ia tidak ingin ketika telah ditetapkan nama Sekda, kemudian ada yang menggerutu. Menurut dia, para ASN harus konsekuen karena faktanya hanya empat nama itu yang mendaftar. Begitu juga dengan peserta yang tidak terpilih, tidak boleh menggerutu di kemudian hari.
BACA JUGA: DOB Diyakini Bikin Cirebon Timur Cepat Maju
“Karena kan tidak mungkin semua jadi Sekda,” tegasnya.
Sementara kepada yang terpilih nanti, Iis mengimbau agar tetap banyak belajar agar terbangun komunikasi yang baik antar SKPD di Pemda Kabupaten Cirebon yang dikomandoi oleh Bupati dan Sekda. Hal itu, agar semua bisa berjalan seuyunan dan pada gilirannya Kabupaten Cirebon akan bangkit.
Disinggung sepinya pendaftar tersebut akibat adanya indikasi pemboikotan dari pejabat eselon II karena kabar santer beredar Bupati sudah menyiapkan “putra mahkota”, Iis mengaku tidak tahu menahu.